Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 26 Oktober 2019 | 04:30 WIB
Ilustrasi prostitusi online (Shutterstock)

"Enggak tahu juga, soalnya saya pulang kerja pulang malam. Sudah enggak pernah tahu, kalau ada tempat gitu-gitu deh. Tapi kalau disewain katanya banyak," kata dia.

Hal tersebut dialaminya karena diakuinya banyak orang yang tidak dikenal dan jarang dilihat.

"Kayaknya sih banyak kamar disewain, tapi enggak tahu juga. Soalnya kalau ketemu tetangga apartemen cuma halo halo saja, nyapa gitu mas," katanya.

Ia pun melanjutkan, untuk pengawasan keamanan semuanya sudah diserahkan ke satpam yang menjaga area apartemen.

Baca Juga: Polisi Bongkar Bisnis Prostitusi Online di Bogor, Tarif Perawan Rp 20 juta

"Kalau saya sih yang tahu jaga pengawasan dan keamanan pengelola apartemen yaitu satpam, " kata dia.

Dari penelusuran di area itu, satpam apartemen pun tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut soal sistem dan pengelolaan apartemen. Tetapi, apartemen tersebut memang banyak disewakan.

Hal itu dibenarkan salah satu pengelola apartemen yang menyewakan kamar apartemen dengan durasi perjaman dan berhari-hari.

"Iya disewakan bisa perjam dan berhari-hari. Kalau satu hari biasanya kalau untuk sebesar Rp 250 ribu dan kalau untuk weekend dikenakan tarif Rp 350 ribu," kata seorang pengelola apartemen berinisial RI kepada Suara.com pada Jumat (25/10/2019).

Sedangkan untuk menyewa kamar dalam durasi jam, ia menyebutkan tarif per dua jam dikenakan biaya Rp 100 ribu, tiga jam Rp 120 ribu, dan lima jam Rp 150 ribu.

Baca Juga: Tawarkan Jasa Esek-esek, Mucikari Online Terciduk di Apartemen Margonda

Fasilitas yang diberikan sama halnya dengan hotel, yaitu alat mandi, kopi, gula, teh, spring bed, kulkas, meja untuk kerja, televisi, dan AC. Menilik dari sisi harga sewa apartemen, tentunya cukup murah dibandingkan dengan hotel.

Lalu informasi didapat dari sumber apartemen yang disewakan itu sudah dikelola oleh pemilik karena sudah membeli unit kamar apartemen.

"Kita sediakan banyak unit kamar apartemen," katanya.

Untuk mengetahui apartemen itu disewakan dan dijadikan tempat prostitusi terselubung. Kontributor Suara.com menanyakan ke narasumber yang enggan disebutkan namanya. Dia membeberkan proses transaksi hingga eksekusi.

"Kita tinggal chating-an sama wanita itu, lalu ceweknya sudah standby di apartemen. Tinggal ketemuan di sana dan langsung ke kamar hotel," ucap dia.

Tarif yang diberikan untuk sekali kencan, ia mengaku harus merogoh uang sekitar Rp 800 ribu. Biaya tersebut, katanya, sudah termasuk uang sewa kamar apartemen. Setelah bertemu, akses masuk ke kamar hotel sudah dipegang sang wanita.

Load More