SuaraJabar.id - Sahwan Nasution (29), predator seksual yang sudah mencabuli 17 siswa Sekolah Dasar (SD) di Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pernah menjadi korban pencabulan.
Hal itu disampaikan Sahwan saat berkomunikasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) KBB di rumah tahanan Mapolsek Cisarua, Selasa (24/12/2019) dini hari.
Wakil Ketua KPAI KBB Prihatin Mulyati menyampaikan, aksi pencabulan itu diakui Sahwan terjadi di kampung halamannya di Sumatra Barat saat usia sembilan tahun.
"Kepada kami SN mengaku pernah menjadi korban pencabulan pada usia 9 tahun, hal ini yang saya kira memicu pelaku melakukan pencabulan pada orang lain," kata Prihatin kepada Ayobandung.com.
Menurutnya, pada kasus asusila dengan korbannya anak-anak sesama jenis, pelakunya cenderung memiliki pengalaman sama pada usia dini. Pada saat dewasa kejadian masa lampau memicu dendam yang kemudian menjadi kebiasaan dan menganggap tindakan asusila ini hal normal.
"Diawali dendam karena menjadi korban, kemudian melakukannya kepada orang lain dan merasa tindakan asusila ini sebagai pemuas nafsu seksual yang ideal baginya," katanya.
Hal ini terindikasi juga pada Sahwan. Meski kini rumah tangga Sahwan terbilang normal karena beristri dan telah memiliki dua orang anak, kehidupan seksual tersangka merasa tidak puas tanpa melakukan sodomi kepada anak-anak.
"Keterangan SN ini jelas merasa kehidupan seksualnya jenuh, ini yang mendasari SN melakukan asusila pada siswa SD," katanya.
Di samping itu, lingkungan SN sebagai penjaga warung di dekat sekolah dan kerap berinteraksi dengan anak-anak membuka peluang tersangka melampiaskan nafsu bejatnya.
Baca Juga: Awal Disebut Korban Sodomi, Temuan Baru Polisi soal Mayat Bayi Tanpa Kepala
"Adanya kesempatan karena sering bergaul menjadikan korban sebagai sasaran kelainan seksualnya," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Cimahi, AKBP Yoris Maulana Yusuf Marzuki menduga korban predator anak ini lebih dari 17 orang. Hal itu didasari dari keterangan tersangka yang mengaku telah melakukan asusila sejak tahun 2017.
Dari penyidikan sementara, belasan korban yang sudah disodomi Sahwan berjenis kelamin laki-laki berusia antara 10-12 tahun.
"Laporan yang kami terima 17 orang, tetapi kami sedang dalami kemungkinan korban lain," ungkap Kapolres saat gelar perkara di Mapolsek Cisarua, Selasa.
Terungkapnya kasus ini setelah Polsek Cisarua menerima laporan dari orang tua korban yang mengaku anaknya telah dicabuli Sahwan.
Sebelum melakukan aksi bejatnya, didalam warung SN merayu korban dengan uang jajan Rp 5000 dan jajanan yang diinginkan korban.
Atas perbuatannya itu, Sahwan dijerat Pasal 82 ayat (1) Undang Undang Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Rayuan Uang Rp 5 Ribu, Sahwan Cabuli 17 Siswa Sambil Dagang Keliling SD
-
Cabuli Pasien, Polisi Pamerkan Tato Wanita Seksi Tersangka Habib Husein
-
Dibujuk Uang Rp 20 Ribu, Rizqi Cabuli ABG di Lahan Kosong Sambil Direkam
-
Terkuak! Tanda-tanda Pelecehan Seks Pelaku di Tubuh Bayi Tanpa Kepala
-
Murid Disumpah Alquran untuk Dicabuli, Guru BK Huda Pakai Ijazah Palsu
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Baru Dipasang Sehari, Kamera ETLE Portabel di Cianjur Rekam 752 Pelanggar
-
Ekonom Universitas Pasundan Sebut APBD Jabar Perlu Perhatian Ekstra
-
Akhirnya! Rumah Pemulasaran di Tasikmalaya Resmi Dibuka, Jadi Simbol Toleransi
-
Pendampingan Klasterkuhidupku BRI Jadikan UMKM Tanaman Hias di Kota Batu Semakin Maju
-
Transformasi Digital BRI Lewat AgenBRILink Dorong Inklusi Keuangan