SuaraJabar.id - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok pada Tahun 2020 akan menghidupkan kembali pungutan retribusi sampah rumah tangga sesuai dengan aturan daerah yang ada.
Kepala Bidang Kebersihan DLHK Depok Iyay Gumilar menjelaskan, pembayaran retribusi sampah ini dibagi menjadi dua golongan. Pertama, perumahan dan atau pemukiman tidak teratur. Kedua, perumahan atau pemukiman teratur.
“Tarifnya bervariasi sesuai luas bangunan,” kata Iyay saat dikonfirmasi, Selasa (31/12/2019) .
Pembayaran retribusi sampah tersebut, jelasnya, disesuaikan dengan luas bangunan rumah. Seperti luas bangunan untuk 100 meter persegi dikenakan Rp 7.000 per bulan, untuk 101 meter persegi hingga 200 meter dikenakan Rp 15.000 per bulan, 201 meter sampai dengan 300 meter Rp 25.000 per bulan dan di atas 300 meter dikenakan tarif Rp 40.000 per bulan.
"Jenis perumahan teratur juga dikenakan tarif sesuai dengan luas bangunan," katanya.
Dijelaskannya, luas bangunan 21 meter sampai dengan 100 meter tarifnya Rp 20.000 per bulan. Kemudian, luas 101 meter sampai dengan 200 meter biayanya Rp 25.000 perbulan, untuk di atas 201 meter hingg 300 meter biayanya Rp 50.000 per bulan dan terakhir, bangunan di atas 300 meter tarifnya Rp 70.000 per bulan.
“Mulai Tahun 2020, bayarnya pas tiap tanggal 27 melalui ketua lingkungan dan ketua lingkungan bisa membayarkan ke petugas dan kas daerah,” katanya.
Iyay mengungkapkan pembayaran retribusi masih secara manual dan di perumahan tergantung kesepakatan lingkungan masing masing.
"Sementara nonperumahan, pembayarannya rata-rata dari ketua lingkungan dan RW. Jadi nanti dari ketua RW bisa langsung ke kas daerah atau petugas retribusi."
Kontributor : Supriyadi
Baca Juga: Cari Solusi Tangani Sampah Rumah Tangga, Survei Ungkap Fakta Ini
Berita Terkait
-
Ancam Banjir Perumahan di Bekasi, Sampah Bambu Bendungan Koja Dibersihkan
-
Antisipasi Sampah Malam Tahun Baru, DLH DKI Kerahkan 7.000 Personel
-
Sidak ke Bekasi, Ombudsman RI Temukan Buruknya Penanganan Sampah di Sungai
-
Hasil Penelitian Menyebut Sampah Terbuang ke Laut Lebih Banyak dari Jakarta
-
Miris, 8,32 Ton Sampah Masuk Teluk Jakarta Setiap Hari
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras