SuaraJabar.id - Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna menyarankan agar penanganan bencana alam seperti banjir di wilayah DKI Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor ditangani oleh satu kementerian khusus.
Menurut dia, bencana banjir ini sudah menjadi bencana nasional dan ini terjadi karena faktor alam.
"Kalau persoalan pengendalian air ini bukan hanya persoalan wilayah saja yang menyebabkan banjir Jakarta. Ini sudah menyangkut bencana nasional dan ini faktor alam dan harus dibawah pengendalian satu menteri masalah ini," kata Pradi di Polres Metro Depok, Jumat (3/1/2020).
Dengan begitu, penanggulangan bencana dan pembangunan pascabencana bisa mengunakan dana dari Pemerintah Pusat. Contohnya, saat ini situ dan sungai Ciliwung di bawah Badan Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC).
"Melihat pengalaman (situ dan sungai dibawah BWSCC) sifatnya hanya perbaikan yang tidak menyeluruh. Jadi kalau ditangani satu menteri bisa intervensi anggaran ke pemerintah pusat. Kalau bahasa Gubernur DKI menyalahkan (pengendalian air) dari hulu itu benar apa adanya. Bahwa bahasa ini bukan saat (Anies) menjabat Gubernur dan sering dibahas," kata Pradi lagi.
Pradi menambahkan, untuk mencegah DKI Jakarta bisa dilakukan normalisasi situ yang ada di Depok dan wilayah kota penyangga lainnya. Depok kata Pradi lagi, memiliki 23 situ dengan memiliki luas yang bervariasi.
"Depok ini punya banyak situ dan luas bahkan ada lebih dari 10 hektar. Sekarang sudah mulai pendangkalan. Kalau kita total ratusan hektar situ di Depok. Nah kalau kita intervensi dari APBD Depok ini kan ada UUD yang mengatur."
"Bahwa masalah ini tanggung jawab semua menyangkut menjaga ibu kota yang saat ini sedang banjir dan kondisi sudah mendesak," terangnya.
Sementara itu, ketua DPRD Depok TM Yusuf Syahputra menambahkan, perlu adanya normalisasi situ-situ yang ada di Depok untuk pencegahan banjir ke Jakarta dan Depok. Sebab, fungsi situ ini untuk menyimpan dan menyerap air.
Baca Juga: Kantor Kebanjiran, Ketua KPU Sedih Merasa Tak Diperhatikan Pemkot Depok
"Info bantuan dari DKI Jakarta sebesar Rp 59 miliar masih kurang. Kita tuh punya situ 23 situ itu fungsinya untuk penyerapan air yang berfungsi untuk menahan banjir ke Jakarta dan Depok," pungkasnya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesaksian Mengerikan Saksi Penemuan Mayat Pria di Tol Jagorawi KM 30 Citeureup Bogor
-
Jalur Lintas Selatan Garut Lumpuh Total: Longsor Besar Tutup Jalan Pakenjeng-Bungbulang
-
Festival Tahunan SHINsational Day 2025, Hadirkan Kuliner, Musik dan Budaya Korea
-
Jembatan Putus Total! Akses Warga Terisolir di Sukabumi Selatan Setelah Banjir Bandang Menerjang
-
Bocimi dan Parungkuda Kritis! Ini Peta Rawan Macet Nataru 2026 yang Diantisipasi Kemenhub