SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Barat (BPBD KBB) mencatat akibat banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut beberapa waktu lalu, kerugian material ditaksir mencapai Rp 8 miliar.
Kerugian tersebut meliputi rusaknya infrastruktur jalan, tanggul penahan air, kendaraan, perabotan rumah tangga hingga ratusan rumah warga.
"Untuk penghitungan jumlah kerugian masih berjalan, namun diperkirakan mencapai sekitar Rp8 miliar," kata Kepala BPBD KBB Duddy Prabowo seperti diberitakan Ayobandung.com-jaringan Suara.com di Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah pada Selasa (7/1/2020).
Duddy menyebut, banjir bandang yang terjadi di akhir tahun lalu itu membuat warga yang terdampak bencana mencapai 1.529 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 462 keluarga yang tersebar di dua kecamatan, yakni Padalarang dan Ngamprah.
Sementara untuk total lokasi bencana di dua kecamatan tersebut mencapai 11 titik. Hingga saat ini, menurut data petugas di lapangan, penghitungan kerugian yang sudah hampir selesai berada di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, yakni kerugian akibat kerusakan bangunan dan rumah mencapai Rp 1,9 miliar.
Kerusakan tersebut meliputi, rumah 10 unit, warung sembako 10 unit, perabotan isi rumah di 77 keluarga dan satu industri rumah tangga. Sementara kerusakan infrastruktur tanggul dan TPT besaran kerugian Rp 150 juta.
"Pehitungan kerugian akibat bencana di Desa Cipeundeuy sudah hampir selesai. Sedangkan untuk penghitungan kerugian di Desa Margajaya dan Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, masih dihitung," ujarnya.
Duddy menyebut, banjir bandang yang terjadi di Desa Margajaya dan Desa Cipeundeuy, salah satu faktornya akibat tanggul Kali Cihaur jebol mencapai 150 meter dengan ketinggian sekitar satu meter, serta ambrol di beberapa titik berbeda.
Kekinian, pihaknya merespons intruksi bupati untuk membuat tanggul Kali Cihaur yang lebih kokoh dan berkoordinasi dengan Dinas PUPR KBB, serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.
Baca Juga: Sri Sultan Siap Kucurkan Dana Berapapun untuk Tangani Bencana di DIY
"Supaya tidak terjadi banjir serupa salah satu opsinya membangun tanggul yang lebih kuat dan tingginya juga dinaikan dari sekarang 1 meter menjadi 2 meter," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Universitas Indonesia Banding, Skandal Internal Kampus Terungkap?
-
Ratapan Ayah di Depan Puing-puing, Kisah Pilu Menanti Kabar Anak Tertimbun di Ponpes Al Khoziny
-
Rekomendasi Hotel di Mekkah untuk Perjalanan Umrah dan Haji
-
Siswa Bebas Pilih Menu, Ini Rahasia Dapur MBG Cinere
-
Heboh Bola Api di Langit Cirebon Bikin Merinding, Ini Penjelasan Menenangkan dari Astronom BRIN