Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 08 Januari 2020 | 21:54 WIB
Heni Warga Sukajaya dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AU saat akan melahirkan. [Istimewa]

SuaraJabar.id - Seorang korban longsor yang hendak melahirkan di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor terpaksa dievakuasi Tim SAR TNI AU Lanud Atang Sendjaja dari tempat pengungsian dengan helikopter pada Selasa (7/1/2020).

Warga yang terpaksa dievakuasi tersebut diketahui bernama Heni (24). Danlanud Atang Sendjaja Marsma TNI Eding Sungkana mengatakan, Heni dievakuasi dengan helikopter Super Puma H-3211 milik Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, yang dipiloti oleh Letkol Pnb Mulyono dan Co Pilot Letda Pnb Adiawan.

"Kita mendapat laporan ada ibu ingin melahirkan minta pertolongan helikopter di Desa Cileuksa, kebetulan kemarin kita juga ada penyaluran logistik ke Kiara Sari yang lokasinya berdekatan dan langsung kita jemput ke sana," kata Eding pada Rabu (8/1/2020).

Setibanya di desa tempat Heni mengungsi, tim SAR sempat kesulitan melakukan evakuasi karena medan helipad yang cukup sulit. Beberapa saat kemudian, helikopter berhasil mendarat dan membawa Heni ke RSAU dr. M. Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja.

Baca Juga: Sebanyak 34 Gedung Sekolah di Kabupaten Bogor Terdampak Banjir dan Longsor

"Jaraknya memang dekat, tapi kan medannya untuk ke helipad di lokasi (Desa Cileuksa) cukup berat membutuhkan waktu dan heli ini tidak bisa lama menunggu takut cuaca jelek. Tapi akhirnya kita bisa tunggu dan dibawa lewat udara ke RSAU," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala RSAU dr M Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja, Mayor Kes dr. Ary Eko Arjunanto mengatakan Heni berhasil melahirkan bayinya berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Yuda Aurian Sanjaya dengan normal pagi tadi.

"Proses persalinan berjalan normal bobot bayi 2,8 kilogram dan panjang 50 centimeter dengan kondisi pasien juga dalam keadaan sehat. Pas datang sudah sembilan bulan lewat, saat dibawa ke ruang bersalin, sudah masuk pembukaan empat," ujar Ary.

Suami Heni, Irwan menuturkan, saat sang istri mulai merasakan mulas, sempat bingung harus dibawa kemana. Sebab, ia bersama istri tinggal di rumah dan jarak menuju tempat pengungsian cukup jauh.

"Bisa sampai tujuh jam menuju tempat pengungsian karena rumah kami terisolir. Alhamdulillah bisa dibawa helikopter ke rumah sakit," ucap Irwan.

Baca Juga: Akses Beberapa Desa Terisolasi Akibat Longsor di Sukajaya Mulai Terbuka

Kontributor : Rambiga

Load More