Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 20 Januari 2020 | 19:10 WIB
Manajemen RSUI menjelaskan pelayanan yang diberikan kepada korban bus maut. [Suara.com/Supriyadi]

SuaraJabar.id - Korban kecelakaan bus maut di Kabupaten Subang yang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) masih sebanyak 30 orang.

Sebelumnya, RSUI menerima pasien korban kecelakaan bus di Subang sebanyak 33 orang.

"Dengan rincian, enam orang luka ringan, 23 luka sedang, empat orang luka berat," kata Manajer Pelayanan Kesehatan Unggulan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Rakhmad Hidayat pada Senin (20/1/2020).

Ia merincikan, enam orang luka ringan, 23 luka sedang, empat orang luka berat. Untuk diketahui, empat orang tersebut sudah menjalani operasi, yakni tiga orang operasi ortopedi dan satu lainnya pemasangan selang di paru-paru.

Baca Juga: Ada Kejanggalan, Menhub Minta KNKT Selidiki Kecelakaan Bus Maut di Subang

"Tadi pagi kita udah lakukan operasi terhadap empat orang pasien. Satu di antaranya adalah anak-anak 12 tahun yang mengalami luka terbuka di tangan kanan, cidera kepala dan luka di mata. Keempat pasien saat ini stabil, kita observasi di ruang PICU, kita," kata Rakhmad Hidayat.

Kemudian, RSUI juga berencana akan melakukan operasi lagi terhadap delapan orang pasien luka fraktur atau patah tulang tertutup. Pihaknya juga sedang menunggu kesiapan dari tim dokter ortopedi.

"Jadi total ada 12 pasien yang sudah dan akan kami lakukan tindakan operasi. Yang delapan orang lagi mungkin besok di operasi," ujar Spesialis Neurologi ini.

Kemudian ada satu pasien yang sudah dilakukan tindakan dan dirujuk ke RS Hermina Depok. Karena pasca operasi membutuhkan ruang ICU, sementara ruang ICU RSUI sedang penuh kemarin.

"Pasien ini luka mengalami pendarahan di kepala. Jadi butuh ICU pasca operasi, makanya kami rujuk ke RS Hermina," katanya.

Baca Juga: Korlantas Polri Kerahkan Tim Selidiki Kecelakaan Bus Maut di Subang

Saat ini pihaknya sedang pemantauan khusus terhadap empat orang pasien luka berat yang telah dilakukan operasi tadi. Kemudian 23 pasien luka sedang yang dipindah ke ruang rawat inap perlu dilakukan observasi, sedangkan enam pasien luka ringan lainnya, diperkirakan sudah bisa pulang 1-2 hari kedepan.

Sementara itu, Pemkot Depok dan Jasa Rahaja bakal menanggung biaya pengobatan korban kecelakan yang masih dirawat. 

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Enny mengatakan, pasien korban kecelakaan yang masih dirawat ada 30 orang masih di RSUI. 

"Semua biaya administrasi RSUI untuk menggunakan dari Jasa Rahaja. Kalau habis biaya dari Jasa Raharja bisa menggunakan dana bantuan sosial (Bansos) dari Pemkot Depok," katanya. 

Enny menambahkan, jaminan biaya korban kecelakaan yang ditangani medis di RSUI sampai dirawat di rumah sakit. Untuk bantuan bansos ini Pemkot Depok mengeluarkan dana sampai mencapai Rp 150 juta untuk satu orang . 

"Bansos ini disesuaikan dengan Peraturan Walikota (Perwal) Depok," ucap Enny. 

Ia mengatakan Dinkes Depok mencatat data korban kecelakaan bus di Subang sebanyak 59 orang korban. 

Dengan rincian delapan meninggal dunia,  33 korban ditangani di RSUI, satu korban di RS Sentra Medika, satu korban ke RS Mitra Keluarga Depok, 15 korban ke RSUD Depok, dan satu korban pulang sendiri dari Subang. 

"Total korban termasuk sopir bus yang meninggal dunia dan kernet yang masih dalam perawatan medis," katanya.

Sementara, rincian korban kecelakaan bus dari rombongan Posyandu Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung yang ditangani RSUI:

  1. Sebanyak 26 pasien dirawat.
  2. Satu pasien anak dirawat
  3. Dua masih di IGD
  4. Dua pasien dirujuk ke RS Hermina karena keterbatasan jumlah tempat tidur intensif
  5. Satu pasien diperbolehkan pulang dari IGD setelah pemeriksaan, pada hari Minggu 19 Januari 2020
  6. Satu pasien diperbolehkan pulang ranap pada hari Senin (20/1/2020).

Kontributor : Supriyadi

Load More