SuaraJabar.id - Berlian Nata Sindu (21) menjadi korban pembacokan gerombolan bermotor di Gang Sirna Babakan Sirna, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, Selasa (4/2/2020) dini hari. Korban merupakan anak Dankih AS Nuklir, Ketua PAC Pemuda Pancasila Warudoyong sekaligus Wakil Ketua MPO Pemuda Pancasila Sukabumi.
Rekan korban bernama Wisnu mengatakan saat kejadian ia bersama korban dan dua teman lainnya sedang nongkrong di Gang Sirna. Kemudian tiba-tiba datang gerombolan bermotor tak dikenal membawa senjata tajam, melakukan penyerangan.
"Lagi ngobrol gitu, jarak dari jalan raya ke lokasi sekitar 10 meter. Suara motor senyap. Pakai jaket beda-beda dan tidak tahu itu siapa," ucap Wisnu kepada sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com, Selasa (4/2/2020).
Wisnu menjelaskan, gerombolan penyerang diduga delapan orang dengan menggunakan empat motor. Ia menyebut, para pelaku membawa senjata tajam seperti samurai dan cerulit.
Baca Juga: Nikita Mirzani Mewek Ingat Kesetiaan Fitri Salhuteru saat Dikepung Polisi
"Berlian ini terjatuh dan akhirnya menjadi sasaran," kata Wisnu.
Sementara itu, ayah korban, Dangkih AS Nuklir mengatakan, kejadian semacam itu bukan yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut.
Dangkih mengaku kesal anaknya menjadi korban penyerangan. Untuk itu ia berharap pada pihak kepolisian untuk segera bertidak dan menangkap pelaku.
"Kalau negara tidak bisa melindungi kita, jangan salahkan kita sebagai warga negara mempersenjatai sendiri. Jadi selama ini, yang terjadi di wilayah kita Benteng ini, geng motor bawa samurai, warga tangan kosong, pasti tidak seimbang," kata Dangkih.
Pria yang sempat menjadi Calon Wakil Wali Kota Sukabumi pada pilkada 2013 silam ini mengaku telah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut kepada pihak kepolisian. Kondisi anaknya, sambung Dankih, masih dalam keadaan kritis.
Baca Juga: Aksi Kejahatannya Bikin Geger, Budiono Akhirnya Ditangkap Polisi
Ada beberapa bacokan, baik di tangan, paha, dan yang paling parah itu terletak di area ulang rusuk yang tembus sekitar tujuh sentimeter.
"Yang kita takutkan kena paru-paru, makanya harus melakukan tindakan operasi yang cukup besar. Kita minta perhatian kepada aparat penegak hukum, dengan kejadian anak saya ini, saya mohon dengan hormat, saya percaya ke penegak hukum akan menindak tegas dan kita akan mendapatkan pelaku secepatnya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pemain Keturunan Ambon Rp 34,8 Miliar Eligible OTW Ronde 4, Jadi Pelapis Jay Idzes
Pilihan
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
-
BREAKING NEWS! Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk TC di Jakarta
Terkini
-
Mudah dan Aman! Klaim DANA Kaget Ratusan Ribu Hari Ini Untuk Warga Jabar
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang