Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 05 Februari 2020 | 06:21 WIB
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di SDN 3 Cigorowong, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020). (Foto : ANTARA/HO SDN 3 Cigorowong)

SuaraJabar.id - Sejumlah siswa SD Negeri 3 Cigorowong, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, belajar di dua ruang kelas nyaris roboh yang saat ini kondisinya sudah ditopang menggunakan beberapa batang bambu agar siswa masih tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

"Atap dua bangunan kelas itu sudah rusak, kalau tidak ada bambu mungkin sudah roboh," kata Kepala SDN 3 Cigorowong Ahmad Daryono di Tasikmalaya, Selasa.

Menurut dia, empat ruang kelas di sekolah itu kondisinya sudah memprihatinkan, bahkan dua ruangan untuk kelas 2 dan 3 harus ditopang menggunakan bambu agar tidak roboh sejak dua bulan lalu.

Ia mengatakan, bangunan yang baru diperbaiki tahun 2013 itu kondisinya sudah rapuh, dan membahayakan para siswa maupun guru saat melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Baca Juga: Geger Kesultanan Selaco di Tasikmalaya, Pencetus Klaim Sudah Diakui PBB

Ahmad mengaku sudah beberapa kali melaporkan kondisi bangunan sekolah tersebut, namun sampai saat ini belum ada kabar untuk diperbaiki oleh pemerintah daerah.

Selama ini, lanjut dia kondisi bangunan yang nyaris roboh mengganggu konsentrasi belajar siswa maupun gurunya, karena sewaktu-waktu bisa saja roboh.

"Pastinya selama belajar guru dan siswanya tidak tenang, apalagi kalau turun hujan," katanya.

Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cisayong, Tatang Warta menyatakan, siswa yang belajar di kelas nyaris roboh itu sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya untuk secepatnya diperbaiki.

Proses rehabilatasi bangunan sekolah, lanjut dia harus melewati beberapa tahap, termasuk sudah diusulkan dalam catatan data pokok pendidikan yang dibuat oleh sekolah.

Baca Juga: Tuduh Santriwati Mencuri, Minimarket di Tasikmalaya Dikepung Ribuan Santri

"Datanya sudah diperbaiki oleh sekolah tinggal nanti menunggu realisasinya," tambah Tatang.

Load More