Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Jum'at, 21 Februari 2020 | 14:08 WIB
Bidik layar video viral Tembok Penahan Tebing (TPT) di Jalan Raya Limbangan longsor. (istimewa).

SuaraJabar.id - Kapolsek Limbangan Kompol Hermansyah menegaskan, longsornya Tembok Penahan Tebing (TPT) di Jalan Raya Limbangan bukan disebabkan oleh gempa.

Menurutnya, ambrolnya tembok tinggi itu dikarenakan kondisi tanggul yang kurang kuat dan cuaca buruk sejak beberapa hari kemarin.

"Pertama TPT ini kurang kuat, yang kedua hujan dari kemarin, kemudian itukan posisinya di gunung," kata Hemansyah kepada Ayobandung.com--jaringan Suara.com, Jumat (21/2/2020).

Hermansyah menambahkan, hingga saat ini SMKN 6 Garut yang berlokasi dekat lokasi kejadian longsor tidak terdampak, dan masih dalam keadaan aman.

Baca Juga: Tangani Longsor di Cipularang, Jasa Marga Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas

"Sampai saat ini belum, itu kan perumahan dulu baru sekolah," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, TPT yang berada di wilayah Perum Pondok Indah Palasari Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan longsor setelah gempa terjadi pada Jumat (21/2) pagi.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, beberapa warga sempat mengambil gambar tembok itu. Tiba-tiba, TPT runtuh ke sisi jalan. Longsoran itu tak mengenai pengendara yang melintas di jalan nasional tersebut.

Sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil dapat menghindari longsoran TPT. Agus mengatakan, TPT yang roboh memikliki ketinggian 12 meter dan panjang 50 meter.

"Sudah cek lokasi longsor dan koordinasi juga dengan pengembang. Karena TPT itu dibangun karena ada perumahan di atasnya," kata dia.

Baca Juga: Sekeluarga Tewas Tertimpa Tembok Rumah di Bogor, Bukan karena Longsor

Load More