Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 12 Maret 2020 | 17:36 WIB
Simulasi penanganan pasien yang terdeteksi Virus Corona di RS Margono Soekarjo Purwokerto. [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJabar.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyebut ada sebanyak 20 warga Kota Bogor masuk dalam kategori orang dalam pematauan (ODP) virus corona atau COVID-19. Dari jumlah itu 17 di antaranya dinyatakan sehat dan negatif dari virus corona.

"Kota Bogor sampai sekarang belum ada konfimasi COVID-19, kita ada 20 orang yang dalam pemantauan 17 orang sudah selesai, tiga masih dipantau. Kondsinya masih sehat kok," kata Plt Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno, Kamis (12/3/2020).

Masyarakat jangan sampai mengartikan kondisi orang dalam pemantauan. Karena, hal tersebut hanya langkah awal untuk menganstisipasi virus corona terhadap orang yang baru pulang dari daerah atau negara terjangkit virus asal China itu.

"Orang dalam pemantauaan ketika ada riwayat bepergian dari negara terjangkit dalam rentang waktu masa inkubasi 14 hari. Misal dari Malaysia, Singapura masuk dalam ODP, kita pantau dalam 14 hari. Apa maksudnya? supaya ada kewaspadaan dari kita kalau ada gejala bisa segera dirujuk," jelas Sri.

Baca Juga: Virus Corona, Chile Bakal Karantina Alexis Sanchez dan Arturo Vidal

Jika dalam masa pematauan Dinkes Kota Bogor selama 14 hari tidak menunjukan gejala, artinya orang itu dinyatakan sehat dan negatif virus corona.

"Kalau sudah selesai masa inkubasi dan gak ada gejala ya sehat. Jadi istilahnya harus benar. Ada orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan (PDP) dan terkhir konfimasi (corona)," tutupnya.

Kontributor : Zian Alfath

Load More