SuaraJabar.id - Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Pemerintah Kota Bogor Rudiyana mengatakan sebanyak tiga pendeta yang meninggal dunia setelah kegiatan Persidangan Sinode Tahunan (PST) 2020 GPIB di Kota Bogor pada akhir Februari 2020 karena penyakit lain, bukan karena virus corona.
"Saya mendapat informasi dari Panitia," kata Rudiyana, di Kota Bogor, Kamis.
Usai kegiatan PST 2020 GPIB, di Kota Bogor, pada 26-29 Februari, sebanyak tiga orang pendeta yang meninggal dunia dan satu orang pendeta yang sakit, tapi semuanya tidak ada yang terkait dengan virus corona. Satu orang pendeta meninggal dunia karena penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan sebelumnya rutin melakukan check-up kesehatan ke rumah sakit.
"Jenazah langsung dimakamkan karena mengikuti aturan Pemerintah yakni tidak ada kumpulan masa, mengingat jika pendeta meninggal dunia, tentu banyak jemaat yang akan datang," katanya.
Baca Juga: Pengacara Pendeta HL Klaim Dugaan Cabul yang Dilakukan Kliennya Kadaluarsa
Satu orang pendeta lainnya meninggal dunia karena usia yang tua, dan jenazah dikremasi atas permintaan keluarga "Satu orang pendeta lainnya meninggal dunia karena kelelahan akibat, terlalu memforsir kerja untuk pelayanan umat," katanya.
Kemudian, satu pendeta lainnya, sedang di rawat tapi tidak diisolasi.
"Beliau punya riwayat sakit jantung dan sudah dibawa ke UGD rumah sakit," katanya.
Menurut Rudiyana, seluruh panitia PST 2020 GPIB yang sempat bersinggungan dengan keempat pendeta tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
"Kegiatan PST pada akhir Februari lalu, sampai saat ini sudah tiga pekan, sehingga sudah melampaui batas waktu masa inkubasi yakni 14 hari," katanya. (Antara)
Baca Juga: Gali Motif Perkosa Jemaat Anak-anak, Polisi Periksa Kejiwaan Pendeta HL
Berita Terkait
-
Didoakan Jadi Pendeta, Denny Sumargo: Gak Berani Aminin
-
Pendeta Gilbert Pamer Makan Siang Bareng Gibran, Publik Miris: Tak Punya Beban Moral
-
2000 Polisi Dikerahkan, Pendeta Filipina yang Mengklaim Sebagai 'Pemilik Alam Semesta' Akhirnya Ditangkap
-
Pendeta Kontroversial Asal Filipina Ditangkap, Terjerat Skandal Perdagangan Manusia dan Pelecehan Anak
-
Bertemu di Indonesia, Intip Harga Jam Tangan Pendeta Gilbert dan Paus Fransiskus
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Bawa Pulang Poin dari Markas Port FC, Persib Masih Punya Kans ke 16 Besar AFC Champions League II
-
Sempat Terhenti Gara-gara Warga Coblos Dua Kali, Pemungutan Suara di TPS 09 Karawang Dilanjutkan
-
KPU Jabar Ungkap Lima Daerah Berpotensi Alami Sengketa Pilkada 2024, Salah Satunya Depok
-
Penghitungan Sementara KPU: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Unggul Telak di Pilgub Jabar
-
Enam Petugas KPPS Meninggal, KPU Jabar: Bukan Hanya Kelelahan, Tapi Memang Ada yang Sakit