SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya positif tertular virus Corona COVID-19 setelah sebelumnya melakukan lawatan ke luar negeri.
Dilansir dari Ayobandung.com--jaringan Suara.com, hasil tes juga menyatakan salah satu pejabat pemkot lain positif Corona. Sedangkan tiga anggota rombongan lain yang ikut Bima ke luar negeri dinyatakan negatif Corona.
Berikut jejak Bima Arya sebelumnya dinyatakan positif Corona:
- 26 Februari, Bima Arya hadir dalam acara Persidangan Sinode Tahunan (PST) di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) di Hotel Aston, Kota Bogor. Belakangan diketahui di sana ada jemaat yang positif Corona
- Pada 9 Maret, Bima Arya mulai melakukan kunjungan kerja ke Azerbaizan dan Turki.
- Pada 11 Maret, Turki mengumumkan kasus pertama virus Corona. Bima secara otomatis akan masuk Orang Dalam Pemantauan ketika pulang ke Tanah Air.
- Pada 14 Maret 2020, Bima Arya Lewat akun Instagram-nya mengunggah foto saat menandatangani kerja sama dengan dengan Mall Pelayanan Publik di Azerbaijan.
Berikut petikan status Bima Arya: Kota Bogor menjadi rujukan Mall Pelayanan Publik tingkat Nasional. Kemarin didampingi pak Duta Besar @husnanbeyfananie saya menandatangani kerja sama dengan Mall Pelayanan Publik Di Azerbaijan untuk terus tingkatkan inovasi pelayanan. Ini yang terbaik menurut standard PBB. Ada kerja sama pelatihan dan pengembangan teknologi. Setelah tandatangan, kami ekspresikan terimakasih dengan tradisi masing masing tanpa bersentuhan.
Baca Juga: Update Corona di Jogja: 1 Pasien Positif Sembuh, 1 PDP Meninggal
Insya Allah besok kembali ke Kota Bogor dan siap jadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Selama 14 hari akan dipantau kesehatan saya untuk pastikan bersih dari Virus Corona. Yang baru pulang dari luar negeri jangan lupa lapor ke Dinas Kesehatan, Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
- Pada Senin 16 Maret, Bima tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 14.00. Ia menjalani pemeriksaan kesehatan di Bandara. Usai pemeriksaan Bima langsung menuju ke kediaman di Katulampa.
- Pada Selasa 17 Maret, Bima Arya memulai bekerja dari rumah. Bima melakukan Video Conference dengan jajaran ASN, Kepala Sekolah, Dishub dan pimpinan Rumah Sakit dan Puskesmas se Kota Bogor.
- Pada Selasa 17 Maret, Bima juga sempat tes di RS Bogor Senior Hospital untuk memastikan positif Corona atau tidak.
- Pada 19 Maret Wali Kota Bogor Bima Arya menerima hasil tes Swab yang menunjukkan positif Corona.
- Pada 19 Maret, Bima menjalani proses isolasi di RSUD Kota Bogor selama minimal 14 hari ke depan.
Berita Terkait
-
Alert! Kemenkes Peringatkan Potensi Peningkatan Covid-19
-
Virus Corona Ngamuk Lagi, Kasus Covid-19 di Singapura Meroket Hingga Dua Kali Lipat
-
Berharap Tak Ada Covid Lagi, Doa Pilu Juliadi di Makam Istrinya yang Meninggal karena Virus Corona
-
Kasus Covid-19 Varian JN.1 Naik Hingga 43 Persen, Paling Banyak Pasien Tidak Alami Gejala?
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?