SuaraJabar.id - Merebaknya wabah Virus Corona atau Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir memukul berbagai sektor ekonomi warga. Salah satunya dirasakan oleh warga yang bekerja sebagai sopir bus, kondisi tersebut diperparah dengan adanya sejumlah daerah yang menerapkan karantina wilayah.
Saat ditemui Suara.com di Terminal Induk Bekasi, Muhammad Jaka, salah satu sopir bus jurusan Bekasi-Cirebon-Kuningan, mengaku pendapatannya anjlok sejak wabah corona merebak.
Akibatnya, kondisi perekonomiannya kian menurun. Bahkan, diperparah dengan situasi banyaknya warga yang urung menggunakan jasa bus sebagai transportasi berpergian.
"Kan banyak di Bekasi yang warga Cirebon dan Kuningan, mayoritas mereka berdagang. Nah, biasanya bus itu penuh. Kalaupun sepi juga tidak sampai kosong, paling setengah terisi ini mobil," kata Jaka, Senin (30/3/2020).
Baca Juga: Mau Lockdown, Jakarta Larang Masuk Bus AKAP dan AJAP
Sopir bus Primajasa ini mengemukakan, sejak merabaknya wabah Virus Corona, masyarakat yang hendak pulang ke kampung halamannya itu menurun drastis. Kondisi ekonomi para sopir pun diperparah setelah adanya imbauan pemerintah yang melarang warga untuk pulang kampung.
"Parah itu kemarin, Sabtu sama Minggu, saya cuma dua penumpang. Begitupun sebaliknya (Kuningan arah Bekasi) tidak ada. Sekarang (Senin 30/3/2020) juga sama, lihat aja mas, baru ada dua penumpang saya padahal sudah dari tadi nunggunya," ungkap Jaka.
Jaka juga tidak menampik banyak rekan sopirnya yang urung menarik. Alasannya karena pendapatan yang tidak sebanding dengan jerih payahnya. Apalagi, Virus Corona terus meneror masyarakat sehingga tidak menutup kemungkinan kondisi kesehatan para sopir pun terancam.
"Banyak yang istirahat, ada yang bilang capai dan ada juga memang yang takut karena virus."
Karena itu, Jaka meminta agar pemerintah pusat memperhatikan rakyat kelas menengah bawah. Jaka pun sadar, jika kondisi sulit ini bukan saja dirasakan para sopir bus, namun juga sopir angkutan kota dan para pengemudi lain yang mengandalakan pendapatan dalam harian.
Baca Juga: Dampak Corona, Bus AKAP yang Beroperasi di Terminal Bekasi Tersisa 30 Unit
"Pemerintah harusnya perhatikan rakyat, jangan sampai ini memperparah kondisi sehingga tidak stabil. Kalau di rumah tapi tidak memenuhi gizi, sama saja penyakit akan datang. Ini yang harus diperhatikan," tutur Jaka.
Untuk diketahui, Kepala Terminal Bekasi M Kurniawan mengemukakan, saat ini operasional bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mulai mengalami penurunan. Semula, ada 800 armada yang beroperasi, namun kekinian tersisa 30 bus yang masih beroperasi.
"Armada Bus Budiman jurusan Tasikmalaya-Banjar-Pangandaran itu sudah total tidak beroperasi," kata Kurniawan kepada Suara.com di Terminal Bekasi, Senin (30/3/2020).
Ia menjelaskan, penurunan armada bus antarkota maupun provinsi itu ditengarai karena jumlah penumpang yang kian menyusut. Sekaligus, pelaku usaha transportasi mengikuti imbauan pemerintah soal pengurangan operasional armada.
"Lagipula sejak Sabtu-Minggu kemarin penumpang sudah jarang, paling enggak satu atau tiga orang saja."
Penurunan penumpang tersebut, kata dia, juga dirasakan signifikan. Penumpang yang menggunakan transportasi umum, saat ini kebanyakan jurusaan DKI Jakarta walau jumlahnya juga tak seberapa.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Mau Lockdown, Jakarta Larang Masuk Bus AKAP dan AJAP
-
Dampak Corona, Bus AKAP yang Beroperasi di Terminal Bekasi Tersisa 30 Unit
-
Bukan Lockdown Atau Karantina, Wali Kota Bekasi Kenalkan Isolasi Kemanusian
-
Covid-19, Kemenhub Minta Dishub DKI Tutup Akses Bus AKAP Jakarta
-
Sopir Angkot Bekasi Tewas Mendadak Dievakuasi Medis Virus Corona
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Honda Cari Bibit Pembalap Muda di Ajang HDC
-
Profil Pemilik Rupiah Cepat, Pinjol Viral yang Disorot Publik Ternyata Dikuasai Asing
-
5 HP Murah Rp2 Jutaan Layar AMOLED: RAM Besar, Kamera Resolusi Tinggi
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
Terkini
-
Dedi Mulyadi Dikritik Lemhannas: Pendidikan Militer Bukan Solusi Kenakalan Remaja
-
Dua Sungai Meluap, Karawang Diterjang Banjir Parah, Ratusan Warga Terdampak
-
Yuk! Bayar Cicilan Dengan Klaim Link Saldo DANA di Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei
-
Motif Sakit Hati dan Utang, Ayah dan Anak di Cianjur Tega Mutilasi Ibu dan Balita
-
BRI Dorong Ekonomi: 7 Kiprah Nyata di Momentum Hari Kebangkitan Nasional