SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat akan membiayai hidup warganya yang merantau ke daerah episentrum virus corona. Dengan syarat warganya itu tidak boleh pulang mudik ke Garut.
Pemkab Garut menyiapkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi warga kurang mampu yang ditinggal merantau oleh anggota keluarganya di luar kota selama diberlakukannya darurat wabah corona.
"Kami minta mereka (perantau) udahlah jangan pulang ke Garut, Insya Allah di Garut itu ada yang ngurus, untuk beras ada," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Selasa (31/3/2020).
Warga Garut yang merantau tidak semuanya orang kaya. Tetapi ada dari kalangan tidak mampu yang harus mencari penghasilan, kemudian uangnya dikirim ke Garut untuk menghidupi keluarganya. Menurut Rudy, selama ini warga Garut yang memaksa pulang kampung ke Garut saat kondisi darurat corona ini karena mengkhawatirkan nasib anggota keluarganya di Garut.
"Kalau tak pulang keluarganya bagaimana, mereka bukan orang kaya mereka cari mata pencaharian yang dikirim ke desa," katanya.
Ia mengungkapkan, dana yang siap dikucurkan oleh Pemkab Garut yakni dana bantuan bagi RW sebesar Rp10 juta yang bisa digunakan oleh RW masing-masing untuk kebutuhan keluarga tidak mampu yang ditinggal merantau.
"Kami menggunakan dana instrumen yang sekarang ada dana gotong royong RW yang Rp 10 juta," katanya.
Bupati mengimbau seluruh warga Garut yang merantau untuk mengikuti arahan pemerintah agar tidak mudik untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
Terutama, kata Rudy, warga Garut yang selama ini merantau di daerah yang ditetapkan sebagai zona merah wabah virus corona seperti Jakarta dan kota besar sekitarnya.
Baca Juga: Minibus Nyebur ke Selokan di Garut, Satu Penumpang Tewas
"Bapak Presiden meminta tak boleh ada mudik," kata Rudy.
Ia menambahkan, penyebaran wabah virus corona itu disebabkan kontak fisik antar-manusia, jika orang yang sudah terpapar virus tersebut maka akan mudah menularkan kepada siapapun yang ada di sekitarnya, termasuk keluarganya.
"Kalau virusnya kan diam, yang bergerak manusia, maka tolong dengan kejadian seperti ini diam dulu," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Mobil Ketua Karang Taruna Bogor Dihancurkan OTK! Bukan Pencurian Biasa, Ada Dugaan Teror Serius
-
Krisis Air PDAM Tirta Kahuripan Kian Parah, Netizen Kepung Medsos Desak Dedi Mulyadi Turun Tangan
-
Dedi Tantang Purbaya Buka Data! Bantah Endapkan Triliunan Uang Rakyat di Deposito
-
Dedi Mulyadi Murka Dituding Timbun Dana Rp4,17 T, Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Daerah Lain
-
Geger! Respons Pemangkasan Dana Pusat, Dedi Mulyadi Pangkas Jam Kerja ASN di Jabar