SuaraJabar.id - Bupati Bogor Ade Yasin mendukung imbuan Gubernur Jabar Ridwan Kamil terkait pemotongan gaji untuk penanganan virus corona atau covid-19 di Jawa Barat. Ade Yasin bahkan meminta kepada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, segera memotong gajinya.
Selain itu ia juga mengajak aparatur sipil negara (ASN) di sekelilingnya berdonasi untuk penanganan virus corona.
Permintaan itu ia sampaikan usai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengambil kebijakan berupa pemotongan gaji gubernur, wakil gubernur, serta gaji ASN di lingkungan Pemprov Jawa Barat demi penanganan COVID-19.
"Dipotong TPP (tunjangan penghasilan pegawai) tapi atas kesadaran sendiri, dan semua ASN berpartisipasi," kata Ade Yasin saat dihubungi, Rabu (1/4/2020).
Baca Juga: Geger Dikira Kena Corona, Pria Pingsan di Sukabumi Ternyata Belum Sarapan
Menurutnya, pemotongan gaji ASN Kabupaten Bogor itu bukan merupakan kebijakan, melainkan hanya bersifat imbauan. Karena menurutnya masih ada sebagian ASN yang gajinya terbilang minim, di bawah upah minimum kabupaten/kota (UMK).
"Kita imbau yang eselon II sumbangan, tapi saya tidak mau juga ASN yang sedikit gajinya harus diambil. Karena ada juga yang gajinya hanya Rp2 juta," beber perempuan yang juga merupakan Ketua DPW PPP itu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin menyebutkan bahwa petunjuk bupati yang bersifat imbauan itu masih dalam pembahasan. Menurutnya, dana bantuan dari ASN Kabupaten Bogor kemungkinan akan dikoordinir oleh Korpri, layaknya pengumpulan dana bantuan bencana banjir dan longsor awal tahun 2020.
"Ini belum diputuskan, kita sifatnya imbauan, seperti kemarin (bantuan) bencana alam lewat Korpri, kemungkinan begitu," terangnya.
Di samping itu, Pemkab Bogor juga telah mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sisa penanganan bencana awal tahun 2020 serta iuran anggota Korpri yang seluruhnya mencapai Rp 80 miliar.
Baca Juga: Meninggal karena Corona, Bos Perusahaan di Batam Tulis Pelayanan Buruk
"Untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan dan sebagian untuk membeli 1.000 unit alat rapid test," beber Burhan.
Kemudian, anggaran persiapan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Barat juga turut dialihkan untuk percepatan penanganan COVID-19 di Kabupaten Bogor. Awalnya, anggaran Rp 40 miliar yang termuat dalam APBD 2020 itu, akan digunakan untuk pembebasan lahan calon ibu kota DOB Kabupaten Bogor Barat.
"Tapi kalau (pandemik COVID-19) ini berlanjut, mungkin tidak hanya itu. Karena ini menyangkut nyawa," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Desain Mirip iPhone Boba Tiga, Terbaik Juli 2025
-
Review Toyota Fortuner 2021 yang Jadi Alasan Kenapa Harus Membelinya
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
Terkini
-
Dedi Mulyadi Jamin Utang BPJS Kesehatan Jabar Rp335 Miliar Beres di APBD Perubahan 2025
-
Waspada! Gempa Lembang Tak Picu Peningkatan Aktivitas, Tapi Tangkuban Parahu Simpan Potensi Erupsi
-
Perpindahan Halte TransJabodetabek ke Botani Square: DPRD Jabar Desak Kesiapan Penuh
-
AgenBRILink Jadi Ujung Tombak Inklusi Keuangan BRI
-
Didukung BRI, Casa Grata Bawa Camilan UMKM ke Pasar Global