SuaraJabar.id - Sebuah desa di Tasikmalaya, Jawa Barat membuat sebuah rumah untuk isolasi pemudik yang datang ke desa tersebut dan dicurigai membawa virus corona dari kota asal.
Hal itu dilakukan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan.
Desa tersebut adalah Desa Singdanglangu, RT 11 RW 03, Desa Arjasari, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. Desa itu berinisatif menyediakan satu rumah guna menampung warga yang pulang dari beberapa daerah perantauan yang sudah ada kasus pasien terpapar positif Covid-19.
"Ada sekitar 11 perantau yang pulang dari beberapa daerah zona merah salah satunya Bekasi. 6 orang bersedia di isolasi di rumah yang telah kami siapkan selama 7 hari. Sisanya memilih isolasi mandiri di rumah keluarganya," kata Ketua RT 11 RW 03 Sindanglangu, Yana, Rabu (8/4/2020) kemarin.
Selama berada di rumah isolasi itu, mereka mematuhi aturan yang telah ditetapkan, seperti tidak berinteraksi dengan keluarga kecuali ada keperluan mendesak namun tetap menjalankan protokol kesehatan. Mereka diperbolehkan ke luar rumah hanya untuk berjemur.
"Adapun untuk keperluan makan, mereka didorong untuk mandiri dengan cara masak dan kebutuhan pokoknya disuplai masing-masing keluarga. Tetapi yang paling sering adalah, pihak keluarga mengantarkan makanan ke rumah isolasi," ujar Yana.
Meski tanpa kehadiran tim kesehatan baik dari puskesmas atau Dinas Kesehatan, proses karantina berjalan sukses selama tujuh hari dan tidak satupun dari keenam pemuda tersebut mengalami gejala-gejala yang mengarah ke virus corona Covid-19.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Asep Hanhan mengatakan, seluruh warga Kampung Singdanglangu yang pulang dari perantauan di zona merah, baik yang diisolasi di rumah yang sudah disiapkan maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing, dipastikan sehat.
"Alhamdulillah warga yang pulang dari perantauan di zona merah, saat ini dalam kondisi sehat. Yang sedang kami pikirkan hari ini adalah bagaimana solusi membantu mereka secara ekonomi yang pulang karena kehilangan penghasilan," tuturnya.
Baca Juga: Berstatus PDP COVID-19, Anggota DPRD Lombok Barat Meninggal Dunia
Ia berharap, pemerintah segera hadir dan membantu kegelisahan warga yang terdampak kebijakan pencegahan virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang