SuaraJabar.id - Banyak ahli yang memperkirakan persebaran Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada Juni 2020. Namun, perkiraan itu belum dapat dibuktikan lantaran kepatuhan atau kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan imbauan pemerintah termasuk dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB (PSBB) belum dapat ditegakkan.
"Pada titik ini kita perlu dan harus belajar dari Vietnam. Warga Vietnam itu patuh dan disiplin pada imbauan atau aturan yang dikeluarkan pemerintahnya," kata Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin seperti diwartakan Ayobandung--jaringan Suara.com, kemarin.
Ade mengatakan, Pemeritah Vietnam memberlakukan kebijakan lockdown (karantina wilayah) secara nasional. Semua warganya mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Sebanyak hampir 100 juta penduduk Vietnam tidak pergi ke luar rumah kecuali untuk membeli kebutuhan makan dan medis," kata dia.
Ade membandingkan, kepatuhan warga Vietnam dengan negara lain, seperti Amerika Serikat dan Italia, termasuk Indonesia. Menurutnya, masih banyak warga yang tak patuh terhadap kebijakan pemerintah.
"Kondisinya sama juga dengan di Indonesia. Walau ada PSBB, jalanan masih ramai, kerumunan masih banyak, dan lain sebagainya," ujar dia.
Dari pengalaman Pemeritah Vietnam, Ade berpendapat, kunci melawan Covid-19 bukan pada kemajuan negara, melainkan kepatuhan atau disiplin untuk tinggal di rumah dan berdiam di rumah. Secara perekonomian, kata dia, Vietnam juga tak bisa disebut lebih baik ketimbang Indonesia. Menurutnya, kemiskinan juga menjadi masalah persoalan negara tersebut.
Ade mengatakan penduduk Vietnam juga banyak yang meninggalkan desa dan pergi ke kota besar seperti halnya warga Kabupaten Bogor yang merantau ke DKI Jakarta untuk mencari nafkah.
"Oleh sebab itu, apabila kita ingin menghentikan corona di bulan Juni sesuai perkiraan para ahli, saatnya kita mencontoh kepatuhan dan disiplin warga Vietnam. Kita harus menguatkan tekad, kalau Vietnam bisa mengapa kita tidak," ujar dia.
Baca Juga: Meski Ada Corona saat Ramadan, Pasangan ABG di Sumut Tetap Asmara Subuh
Di Kabupaten Bogor, Ade menuturkan, jumlah kasus Covid-19 pada Rabu (22/4) mengalami lonjakan yang tinggi sebanyak 31 kasus. Pada, Ahad (26/4) jumlah pasien yang terkonfirmasi positif sudah mencapai 105 orang.
Ade mengelompokkan dua sumber penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor yakni, interaksi dengan orang DKI Jakarta (imported case) dan penularan antara sesama orang Kabupaten Bogor (local transmission). Dia menyatakan, persebaran Covid-19 sudah saatnya untuk dihentikan. Sebab, semakin banyak warga yang tertular semakin banyak yang menderita.
"Belajar dari Vietnam, saatnya kita juga patuh dan disiplin menjalankan PSBB, protokol kesehatan dan imbauan pemerintah lainnya, dan tetap di rumah," kata Ade.
Memasuki bulan Ramadan, Ade berharap, dapat menjadi momentum bersama untuk melawan persebaran Covid-19. Dia mengajak, masyarakat menahan diri untuk tidak beraktivitas dan beribadah di luar rumah. Jika dalam 30 hari Ramadan warga mampu menahan diri sambil berdoa dan beribadah khusuk di rumah, kata Ade, corona akan kehilangan rantai penularan.
"Dengan demikian perkiraan ahli bahwa corona akan selesai Juni, akan tercapai dan usai Juni kita sudah bisa beraktifitas seperti biasa kembali. Insya Allah," ungkap Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.
Berita Terkait
-
Test Kit Covid-19 Kini Tersedia untuk Dokter Hewan
-
Italia Izinkan Klub Gelar Latihan Tim Meski Serie A Belum Pasti Bergulir
-
Gara-gara Virus Corona, Pengangguran di AS Tembus 26,5 Juta Orang
-
Gadis Garut Mendadak Pingsan, Dikira Kena Corona Ternyata Diputusin Pacar
-
Tidur Siang Selama Karantina Punya Manfaat Beragam, Termasuk Turunkan BB!
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau