SuaraJabar.id - Sejumlah kepala desa di Sukabumi menyampaikan protes dan menolak bantuan sosial yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Mereka merasa bantuan tersebut tidak tepat sasaran dan terlambat. Kepala desa se-Kabupaten Sukabumi ini menyampaikan protes dalam sebuah rekaman video.
Rekaman itu pun viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Twitter @genefer_maikel pada Selasa (28/4/2020).
Dalam video viral berdurasi 21 detik ini, terlihat sejumlah kepala desa yang memakai seragam dinas dan masker. Merek berdiri di depan bangunan sambil mengepalkan tangan.
Para kades ini bersama-sama mengatakan, "Kepala Desa se-Kabupaten Sukabumi dengan ini menyatakan menolak bantuan sosial dari Gubernur dikarenakan tidak tepat sasaran dan tepat waktu. Allahu Akbar!"
Dilansir SukabumiUpdate.com---jaringan Suara.com, Selasa (28/4/2020), para kades yang menolak tergabung dalam Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Sukabumi.
Puluhan kades ini datang ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan mediasi dengan DPRD dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
APDESI Kabupaten Sukabumi menilai masih ada tumpang tindih data, sehingga perlu dilakukan verifikasi dan validasi lagi.
Mereka juga meminta, pendistribusian bantuan yang rencananya disalurkan Selasa (28/4) dapat ditunda terlebih dahulu.
Baca Juga: Kades Subang ke Jokowi: Jangan Jadikan Bencana Pencitraan untuk Bapak-bapak
Ketua APDESI Kabupaten Sukabumi, Deden Deni Wahyu, menegaskan seluruh Kades se-Kabupaten Sukabumi sepakat menunda bantuan Provinsi Jawa Barat. Ia tidak ingin nantinya muncul gejolak di masyarakat ketika bantuan itu tidak tepat sasaran.
"Kami menunda bantuan dari Provinsi Jabar sampai waktu yang tidak ditentukan. Masih ada tumpah tindih data, sehingga perlu verifikasi data kembali agar tidak menjadi komplik di tengah masyarakat dan kepala desa menjadi korban karena data tersebut tidak sesuai," ucap Deden.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri, membenarkan penundaan distribusi bantuan karena akan memverifikasi ulang data penerima dan sesuai dengan kesepakatan mediasi.
"Usulan mereka logis karena penyaluran bansos dari provinsi Jabar ada tumpang tindih data, sehingga dipending (tunda) dahulu. Bahkan sudah disampaikan ke Kantor Pos (PT. Pos Indonesia) sebagai penyalur bantuan itu agar ditunda sampai data tersebut dipadankan kembali," kata Iyos usai mediasi, Selasa (28/4/2020).
Namun Iyos tidak dapat memastikan butuh waktu berapa lama untuk verifikasi ulang ini.
"Waktunya belum ditentukan, jika dua hari selesai maka akan langsung didistribusikan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kisah Petugas Urus Jenazah Corona: Tak Usah Disuruh, Saya Pasti Salatkan
-
Cara Unik Pelajar di China Terapkan Social Distancing Menggunakan Topi
-
Protes Kekurangan APD, Para Dokter Tangani Corona Unggah Pose Telanjang
-
Kenapa Ada Orang Percaya Teori Konspirasi? Berikut Penjelasan Psikologisnya
-
Sterilisasi Barang Untuk Cegah Virus Corona Covid-19, Perlukah?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aksi Heroik di Langit Karawang, Kapten Eko Agus Selamatkan 4 Kru Saat Pesawat 'Nyungsep' di Sawah
-
Cianjur Dikepung Tujuh Sesar Aktif, Ancaman Gempa Besar Bayangi Warga!
-
Terhempas di Sawah Karawang, Kesaksian Warga Lihat Pesawat PK-WMP Berputar-putar Sebelum Jatuh
-
Kasih Palestina Teguhkan Komitmen Kemanusiaan di Peringatan Deklarasi Kemerdekaan Palestina
-
Hancur Hati Guru Ini! Rekaman Pilu Saat Mengajar, Tapi Tak Satupun Murid Mau Mendengar