SuaraJabar.id - Peringatan May Day atau Hari Buruh tahun ini dirasakan menjadi yang paling kelam dialami 600 buruh pabrik PT Alpen Food Industry (AFI) yang memproduksi es krim Aice. Lantaran sejak dua bulan terakhir, mereka di-PHK usai mengikuti aksi mogok.
Keresahan itu tergambar jelas dari raut seorang buruh PT AFI yang terkena PHK, Jeje Supriatna yang masih menggelar aksi menuntut perusahaan tersebut. Jeje mengakui hingga kini belum ada kejelasan nasib statusnya di perusahaan tersebut.
Saat Peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional tahun ini, mereka tidak melakukan aksi seperti biasanya. Mereka hanya melakukan kampanye dengan berswafoto di depan perusahaan yang ada di kawasan MM2100 sebagai bentuk absen. Langkah itu juga sebagai salah satu upaya kampanye para buruh dalam memperingati May Day.
"Sudah dua bulan kami tidak digaji, waktu itu kan kami aksi mogok kerja karena pihak perusahaan saat itu mempekerjakan buruh wanita hamil di luar kewajaran sampai banyak ditemukan kasus keguguran buruh wanita," kata Jeje Supriatna di depan Perusahaan Aice kepada Suara.com pada Jumat (1/5/2020).
Baca Juga: Wabah Corona, 600 Lebih Buruh Pabrik Es Legendaris Aice Cikarang Kena PHK
"Sebenarnya status kami ini tidak jelas, PHK tapi tidak ada suratnya. Ada yang memang diantar ke rumah surat PHK tetapi banyak yang tidak ada juga. Karena itu, kami lanjutkan aksi mogok kerja dari tanggal 30 Maret-3 Mei 2010. Nah pertengahan bulan April kemarin, kita beritikad baik menyurati perusahaan untuk masuk kerja mulai tanggal 4 Mei 2010, tetapi ditolak," jelas Jeje.
Lantaran tak mendapat kejelasan gaji, banyak dari mereka mencari pekerjaan serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sekarang cari kerja sampingan, saya kerja steam motor di Jatiwangi, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Sehari paling dapet Rp 20 ribu. Ya pernah enggak dapet uang karena dapetnya cuma cuci satu motor. Beda jauh perbedaannya yah, gaji pokok saya kan Rp 4,5 juta kalau kerja," katanya.
Hal senada diungkapkan buruh lainnya, Arlini Aprilia. Dia mengaku hingga kini belum melihat adanya itikad baik dari perusahaan untuk memberikan kepadanya kesempatan kembali bekerja. April mengakui sampai saat ini, belum merasa dirinya dikeluarkan dari perusahaan tersebut.
"Saya merasa masih status bekerja, karena setiap hari saya juga absen lewat foto, foto di depan perusahaan. Dan saya juga tidak menerima surat PHK, Surat Peringatan (SP) juga tidak menerima," ungkap Aprilia.
Baca Juga: Tenda Dibubarkan Paksa, Buruh AICE: Kami Bertahan Sampai Berhasil
Lantaran tak menerima gaji dari perusahaan, Aprilia akhirnya berinisiatif bekerja dari rumah dengan melipat kardus handphone. Kerja tersebut terpaksa dilakukannya untuk menyambung kehidupannya sehari-hari.
Berita Terkait
-
12 Tahun Absen, Jembatan Cikarang Resmi Beroperasi Bersamaan Hari Buruh Internasional 2024
-
Andi Gani Jadi Penasihat Bidang Ketenagakerjaan, Kapolri: Kita Harapkan Jadi Hadiah Spesial May Day
-
Beri Ucapan Selamat Hari Buruh, Ganjar Pranowo Kena Sindir Warganet
-
Massa Aksi May Day Bubarkan Diri, Flare Dinyalakan, Spanduk Jokowi 'Menyala'
-
Ogah Ungkit Lagi Pilpres usai Putusan MK, Buruh Kubu Andi Gani dan Said Iqbal Siap Dukung Rezim Prabowo, Asal...
Terpopuler
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Lisa Mariana Pamer Foto Lawas di Kolam Renang, Diduga Beri Kode Pernah Dekat dengan Hotman Paris
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Chat Istri Ridwan Kamil kepada Imam Masjid Raya Al Jabbar: Kami Kuat..
Pilihan
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
-
Cerita Trio Eks Kapolresta Solo Lancarkan Arus Mudik-Balik 2025
Terkini
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar