SuaraJabar.id - Sidang perdana kasus Sunda Empire digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Bandung pada Kamis (18/6/2020). Dalam sidang yang digelar secara virtual tersebut beragendakan pembacaan dakwaan terhadap tiga tersangka petinggi Sunda Empire yakni Nasri Bank, Raden Ratna Ningrum dan Ki Ageng Rangga.
Dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua T Benny Eko Supriyadi didampingi Anggota Hakim Mangapul Girsang dan Asep Sumirat Danaatmaja dengan nomor perkara 471/Pid.Sus/2020/PN.BDG, sempat ditunda beberapa jam.
Dalam dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suharja menuntut terdakwa dengan tiga pasal sekaligus, karena telah menyebarkan berita bohong meskipun para terdakwa menyadari bahwa informasi yang disampaikan tidaklah benar, tetapi para terdakwa selalu menyampaikan materi tentang Sunda Empire.
“Adalah merupakan berita bohong karena tidak sesuai dengan fakta, dengan sejarah,” kata Suharja.
“Meskipun mereka mengetahui secara sadar bahwa tidak pernah ada, akan tetapi para terdakwa selalu menyampaikan materi tentang sunda empire bisa merubah tatanan dunia.”
Sehingga atas perbuatannya tersebut, Jaksa mengajukan tuntutan tiga pasal. Pertama adalah Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kedua, Pasal 14 (2) UU Nomot 1 Tahun 1946 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketiga Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
“Dengan tuntutan maksimal 10 tahun penjara,” ungkap Suharja.
Sementara itu, Ketua Tim Penasehat Hukum Petinggi Sunda Empire, Misbahul Huda mengungkapkan, pihaknya mengajukan penangguhan penahanan atau eksepsi terhadap saudara Rangga, karena dalam kondisi tida sehat.
Baca Juga: Ada Jendral Bintang Empat Kawal Sidang Perdana Sunda Empire di PN Bandung
“Langkah selanjut kita akan menyampaikan eksepsi semuanya, soal penangguhan karena alasan kesehatan karena semua orang berhak untuk melajukan penanggugan. Ki Rangga mengalami sakit paru-paru atau bronkhitis,” ungkap Misbahul.
Selanjutnya, sidang akan dilanjutkan pada Selasa, 30 Juni 2020 mendatang dengan agenda pembacaan eksepsi dari terdakwa.
“Akan dilanjutkan selasa 30 Juni 2020. Dengan agenda eksepsi dari penasehat hukum terdakwa,” kata Hakim Benny.
Kontributor : Emi La Palau
Berita Terkait
Terpopuler
- Tahta Bambang Pacul di Jateng Runtuh Usai 'Sentilan' Pedas Megawati
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
- 5 Sepatu Onitsuka Tiger Terbaik untuk Jalan Kaki Seharian: Anti Pegal dan Tetap Stylish
- Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
- Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saya Harus Seperti Apa?
Pilihan
-
Anggaran MBG vs BPJS Kesehatan: Analisis Alokasi Jumbo Pemerintah di RAPBN 2026
-
Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
-
Sri Mulyani Berencana Naikkan Iuran BPJS Kesehatan 4 Bulan Lagi
-
Viral Noel Ebenezer Sebut Prabowo Ancaman Demokrasi dan Kemanusiaan
-
Naturalisasi PSSI Belum Rampung, Miliano Jonathans Dipanggil Timnas Belanda
Terkini
-
Lewat Program GEMPITA Lestari bersama UI, Bank Mandiri Perkuat Literasi Keuangan
-
Duel Parang Maut di Jasinga: WS Tewas dengan Luka 20 Cm Tembus Paru-paru, AF Jadi Tersangka
-
Kematian WS: Dari Ejekan di Lapangan Bola Jasinga, Berakhir Maut di Ujung Parang
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta