SuaraJabar.id - Kabar tak sedap dialami salah satu Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sorong Selatan Provinsi Papua Barat di Sukabumi. Yunus Saflembolo, Bacabup Sorong Selatan, mengalami kerugian hingga Rp 100 juta lantaran uang tunai yang dibawanya tersebut digondol pelaku di Kawasan Wisata Curug Pareang pada Rabu (17/6/2020) silam.
Kepada Sukabumiupdate.com-jaringan Suara.com, Yunus mengemukakan maksud dan tujuan datang dari Jakarta ke Bogor dan Sukabumi. Kedatangannya dari Jakarta, karena ingin jalan-jalan ke Bogor dan Sukabumi sambil menjenguk mahasiswa.
"Kami ingin jalan jalan, berwisata sambil menengok (menjenguk) ada beberapa mahasiswa di Bogor dan Sukabumi," ujarnya, Jumat (19/6/2020).
Setelah itu, lanjut Yunus, perjalanan dilanjutkan melihat makam-makam leluhur serta pejuang yang ada di situ.
Baca Juga: Cerita Bakal Cabup Sorong Selatan yang Tertipu Dukun Perempuan di Sukabumi
"Di saat saya silaturahmi saya lengah. Kemudian, mungkin saya dihipnotis sehingga saya punya HP dan tas itu diambil. Saya mau kejar tidak bisa, sehingga melaporkan kejadian itu ke polisi," jelasnya.
Menurut Yunus alasan berwisata ke Sukabumi dan Bogor, karena dua daerah itu memiliki potensi wisata seperti di Kabupaten Sorong Selatan.
"Masih asri dan perlu dikembangkan, apalagi di Sukabumi ini ada beberapa aset pariwisata yang hampir mirip dengan Kabupaten Sorong Selatan. Dan ini perlu dikembangkan."
Untuk diketahui, Yunus Saflembolo diduga menjadi korban penipuan dukun pengganda uang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat kejadian ini uang tunai senilai miliknya raib dibawa pelaku.
"Korban ditemukan bersama rekannya dalam kondisi tidak sadar di sekitar objek wisata Curug Pareang Kampung Lembursitu, RT 007/002, Desa Sindangresmi, Kecacamatan, Jampangtengah," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangtengah Dedi Supardi di Sukabumi, sebagaimana dilansir Antara, Rabu (17/6/2020).
Baca Juga: Nahas! Bos Toko Material di Sukabumi Tewas Mengenaskan Saat Kejar Maling
Dari informasi yang dihimpun, pria tersebut jauh-jauh datang dari Papua ke pelosok Kabupaten Sukabumi bermaksud untuk menemui orang yang diduga merupakan dukun pengganda uang pada Selasa (16/6/2020).
Bersama dengan sekertaris pribadinya yang bernama Betzeba Paririe dan seorang sopir rental Rizki Alamsyah berangkat dari Hotel Oredo Jalan Mangga Besar Raya Jakarta Barat dengan menggunakan mobil Toyota Innova warna hitam bernomor polisi B 1329 SJB kemudian ke rumah seorang wanita di Jalan Baranangsiang, Kota Bogor dengan maksud untuk menggandakan uang.
Pada hari dan tanggal yang sama sekitar pukul 16.00 WIB, kemudian rombongan bertemu dengan seseorang yang diduga dukun pengganda uang di sekitar Rumah Makan Panorama. Atas petunjuk dukun tersebut, bakal calon bupati itu berangkat menuju ke objek wisata Curug Pareang.
Sementara itu, dilansir dari Sukabumiupdate.com, Kapolsek Jampang Tengah AKP Asep Nurdin mengemukakan, jika korban sempat tak sadarkan diri dan mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat pada Rabu siang (17/6/2020). Kemudian korban melapor ke Polsek Jampang Tengah sebagai korban penipuan seorang laki-laki yang mengaku bisa menggandakan uang secara gaib.
“Korban sudah membuat laporan. Laporan dugaan tindak pidana pencurian kekerasan dan atau penipian dan atau penggelapan atas uang tunai milik korban,” jelasnya.
Keterangan sementara yang didapatkan dari saksi dan korban, pelakunya adalah laki-laki yang ditemui korban di jalan lingkar selatan Kota Sukabumi dan membawa rombongan ke Curug Pareang. Tujuannya ke lokasi ini malem hari diduga untuk melakukan ritual penggandaan uang sebagai modus kejahatan.
“Pelakunya belum diketahui identitas pastinya baru panggilannya saja. Pelaku ini dijemput oleh korban di Kota Sukabumi. Pelaku kemudian membawa rombongan ke lokasi curug pareang,” katanya.
Korban YS ditemukan tak sadarkan bersama pasangan suami istri asal Bogor yang dijemput korban untuk membantu proses penggandaan uang. Asisten pribadi YS dan sopir mobil rental yang disewa dari Jakarta selamat karena tidak ikut ke lokasi Curug Pareang, bersama para korban dan pelaku.
“Korban ini awalnya jemput pasangan suami istri dan seorang pria di Bogor. Dari Bogor mereka ke Kota Sukabumi menjemput pria lainnya yang diduga pelaku. Bersama pelaku, rombongan ini kemudian ke Curug Cipareang,” katanya.
Terkait modus yang dilakukan, Asep mengemukakan, pelaku diduga memberikan air minum kemasan yang sudah dibuka kepada korban.
"Pelaku sempat bertemu dengan saksi sopir dan asisten pribadi YS, dan bilang butuh bantuan karena YS kecapean. Saat saksi dan warga sibuk mengevakuasi korban, pelaku menghilang membawa tas korban YS yang berisi uang Rp 100 juta," katanya.
Berita Terkait
-
Nyalakan Sirine Darurat, Sopir Ambulans Bukan Bawa Pasien Tapi Warga yang Ingin Wisata ke Sukabumi
-
7 Makanan Lebaran Khas Sukabumi yang Bikin Kangen saat Lebaran Tiba
-
Ramadan Penuh Berkah, Cleanermasjid & Driver ShopeeFood Kompak Bantu Masjid
-
Tanah Bergerak Guncang Bandung, 20 Rumah Rusak
-
Terungkap Jamet Si Dukun Palsu Tega Bunuh Anak dan Ibu di Tambora Gegara Gagal Gandakan Uang
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?