“Ibu juga di SMP Nasional (sekolah asal Nayla) masih memiliki tunggakan, SPP, uang buku dan uang bangunan betul terbayar. Ada tunggakan sekitar Rp 2 juta,” kata Tati.
“Makanya minta bantu ke Bu Tini, bagaimana supaya ijazah keluar, masih ketahan karena belum bayar. Kemarin ke sana harus dibayar ambil rapot, cuman yang gurunya sudah tahu keadaan kami, akhirnya punya Nayla (rapot) dikasih. Terus kata suami nanti kalau sudah kerja lagi akan dicicil, karena itu bekas anak sekolah. InsyaAllah,” lanjut Tati.
Dalam kondisi serba keterbatasan, dan suaminya yang sudah tidak lagi bekerja karena corona, Tati terus berharap agar sang cucu Nayla dapat diterima di sekolah negeri. Sekolah yang dituju di SMK Negeri 2 Bandung, yang memiliki jarak yang tidak jauh dari rumah.
“Mudah-mudahan ibu minta sampai cucu diterima di SMK 2, supaya tidak berat untuk bayarannya karena gratis kalau di sekolah negeri. Kalau di swasta berat untuk bayarannya,” kata Tati.
Baca Juga: Hampir Gagal Ikut PPDB Jabar, Koordinat Alamat Rumah di Laut China Selatan
Tati berharap pemerintah dapat membatu cucunya Nayla untuk dimudahkan melanjutkan pendidikan di jenjang SMA. Ia meminta kepada Gubernur Ridwan Kamil untuk membantu.
“Saya berharap karena keadaan segini, tolong supaya Nayla bisa masuk ke SMK 2, sampai masuk, minta tolong ke pemerintah dan gubernur. Karena keadaan segini saja, untuk makan kurang-kurang. KIP pingin punya, tapi nggak tahu caranya.”
Sebelumnya, sejumlah orang tua yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) mendatangi Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar, menuntut agar Disdik memprioritaskan masyarakat kurang mampu agar dapat diterima di sekolah negeri pada Selasa (23/6/2020) lalu.
Ketua FMPP Illa Setiawati mengungkapkan tuntutan orang tua siswa, agar Disdik bisa memprioritaskan siswa kurang mampu untuk diterima di sekolah negeri di wilayah terdekat. Bukan mengusulkan ke sekolah swasta di wilayah terdekat. Hal ini dinilai tidak adil bagi siswa tidak mampu, untuk mendapatkan pendidikan gratis di sekolah negeri.
“Ada banyak siswa miskin yang di wilayahnya tidak memiliki sekolah, seharusnya bisa diprioritaskan untuk diterima di sekolah negeri terdekat dengan wilayahnya. Tapi pihak Disdik malah mengusulkan untuk ke sekolah swasta, ini memberatkan orang tua,” ungkap Illa.
Baca Juga: PPDB Jabar Bermasalah, DPRD: Minim Infrastruktur, Sistem Daring Kurang
Pihaknya juga meminta Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) juga diprioritaskan untuk masuk ke sekolah negeri, dan dalam PPDB seharusnya tidak didaftarkan memalui perangkingan melalui nilai rapor. FMPP juga menyangkan tidak efektifnya sosialisasi yang dilakukan oleh Disdik kepada pihak sekolah mengenai jalur afirmasi kepada KETM.
Berita Terkait
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN
-
Perubahan Sistem Zonasi SPMB, Menteri Dikdasmen: Murid Bisa Sekolah Lintas Provinsi, Asalkan Dekat Rumah
-
SPMB 2025 Apa Ada Zonasi? Penerimaan Siswa Jalur Baru Sistem Pengganti PPDB
-
PPDB Diganti SPMB! Apa Bedanya? Cek Selengkapnya di Sini!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang