SuaraJabar.id - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK/SLB tahun 2020 di Jawa Barat (Jabar) kini telah memasuki tahap kedua, namun berbagai persoalan masih terjadi dalam proses pendaftaran PPDB yang dilakukan secara daring atau online.
Banyak warga yang kesulitan untuk bisa beradaptasi dengan pendaftaran model baru tersebut.
Seperti yang dialami oleh Nayla Sakinah Khaerati (15), calon siswa baru pada jenjang SMK, yang harus gagal pada pendaftaran PPDB tahap pertama melalui jalur afirmasi.
Nayla berasal dari keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi, namun keinginannya untuk tetap melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK sederat cukup tinggi, ia berharap dapat diterima di sekolah negeri agar tidak membebani nenek dan kakeknya untuk membayar iuran sekolah pada sekolah negeri.
Baca Juga: Hampir Gagal Ikut PPDB Jabar, Koordinat Alamat Rumah di Laut China Selatan
Nayla tinggal bersama kakek dan neneknya sejak bayi setelah orang tuanya bercerai. Ia hanya dirawat oleh nenek dan kakeknya selama ini.
“Nayla ingin lanjut sekolah, pingin masuk SMK 2 biar bisa masuk negeri dan bebas biaya,” ungkap Nayla ketika ditemui Suara.com di kediamannya, Jalan Sadang Serang, Cikutra, Kota Bandung pada Kamis (25/6/2020).
Nayla merupakan salah satu calon siswa yang tidak lolos pada pendaftaran PPDB tahap pertama melalui jalur afirmasi. Kegagalan tersebut pun karena kendala teknis, yakni kesalahan pada sistem pendaftaran jalur afirmasi, ditambah Nayla tidak memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dapat mempermudah proses pendaftarannya.
Keinginannya untuk diterima di SMKN 2 Bandung, cukup besar. Nayla berharap bisa diterima di sekolah tersebut, karena jarak antara sekolah dengan rumah cukup dekat. Sehingga, dia tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.
“Minta bantuan untuk bisa diterima di SMK 2 Bandung. Kemarin sedih tidak lolos, teman-teman lain pada keterima, katanya salah jalur makanya tidak lolos,” kata Nayla.
Baca Juga: PPDB Jabar Bermasalah, DPRD: Minim Infrastruktur, Sistem Daring Kurang
“Harapannya di tahap kedua semoga lulus masuk ke SMK 2, selain SMK 2 tidak pingin di sekolah lain, karena itu yang dekat dengan rumah,” lanjut Nayla menambahkan.
Berita Terkait
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN
-
Perubahan Sistem Zonasi SPMB, Menteri Dikdasmen: Murid Bisa Sekolah Lintas Provinsi, Asalkan Dekat Rumah
-
SPMB 2025 Apa Ada Zonasi? Penerimaan Siswa Jalur Baru Sistem Pengganti PPDB
-
PPDB Diganti SPMB! Apa Bedanya? Cek Selengkapnya di Sini!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura