Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Senin, 06 Juli 2020 | 10:31 WIB
Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bogor mesti menunggu 2 jam untuk bisa masuk gerbong, Senin (6/7/2020) pagi. (Ayobogor.com/Husnul Khatimah)

SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan sempat terjadi penumpukan penumpang KRL di Stasiun Bogor pada Senin (6/7/2020) pagi. Para penumpang tersebut harus meninggu sekitar 2 jam untuk bisa masuk ke gerbong.

"Pagi ini warga Bogor harus mengantre selama satu setengah sampai 2 jam untuk bisa masuk ke gerbong kereta," ujar Bima seperti diberitakan Ayobandung.com - jaringan Suara.com.

Menurut Bima, penumpukan kali ini lebih banyak ketimbang pekan sebelumnya.

"Ini terjadi karena jumlah penumpang sudah dekati angka normal karena banyak sektor sudah dibuka di ibukota tapi kapasitas gerbong tetap dibatasi 35 persen," katanya.

Baca Juga: Meningkat Tiap Pekan, Penumpang KRL Bertambah 10 persen pada Senin Kemarin

Bima menerangkan, bus yang disiapkan untuk mengurangi penumpang KRL sudah berjalan maksimal. Namun, pengoperasiannya dinilai tidak bisa jadi solusi permanen.

Selain itu, sistem pembagian jam kerja dinilai belum maksimal.

Pemerintah Kota Bogor pun, kata Bima, akan meminta agar sistem pembagian kerja di evaluasi total implementasinya.

"Idealnya waktu kerja lebih berjarak dan dipastikan berjalan di perkantoran. Kemudian menambah kapasitas gerbong kereta dengan protokol kesehatan yang lebih ketat. Pemkot akan gencarkan test swab di stasiun untuk lebih memastikan tingkat kerentanan penularan Covid-19 di stasiun," katanya.

Load More