SuaraJabar.id - Sidang perdana gugatan pencabutan asimilasi yang diajukan oleh kuasa hukum terpidana penganiayaan Habib Bahar bin Smith digelar tertutup di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung pada Kamis (9/7/2020).
Kuasa hukum Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta mengungkapkan, sidang perdana ini masih sebatas pemeriksaan berkas-berkas gugatan. Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dikoreksi sebelum masuk pokok perkara.
"Ada beberapa hal yang dikoreksi baik surat kuasa, gugatan dan dari pihak penggugat maupun pihak tergugat terkait kelengkapan syarat beracara di PTUN Bandung. Jadi masih dalam proses pemeriksaan berkas hari ini," kata Ichwan usai persidangan, Kamis (9/7/2020).
Ichwan mengatakan majelis hakim memberi waktu selama 10 hari untuk proses revisi berkas gugatan. Sidang akan dilanjutkan pada tanggal 20 Juli 2020.
"Setelah diperbaiki nanti tanggal 20 (Juli 2020) insyaAllah bersidang lagj memperbaiki berkas," ujarnya.
Terkait materi gugatan, Ichwan menyatakan Bahar menggugat atas surat keputusan pembatalan asimilasi yang membuat kliennya kembali dibui usai bebas. Menurut Ichwan, alasan pembatalan itu tak masuk akal.
"Jelas banyak penyimpangan. Dalam SK-nya habib melanggar PSBB dan tidak patuh terhadap asimilasi yang diberikan. Kedua habib dinyatakan beliau memprovokasi massa berbuat hal lain. Padahal kalau dilihat dari proses itu, habib tidak pernah memprovokasi tidak mengundang massa datang, massa datang sendiri kemudian apa yang diuraikan habib (ceramah) hal yang wajar, kritik pada pemerintah tentang PSBB, tentang rakyat yang kemudian Covid menjalani kesulitan sembako, beliau kritik tidak menyebut pejabat, beliau secara umum semua merasa dikritik," kata Ichwan.
Menurut Ichwan, Bahar sendiri mendukung upaya gugatan tersebut. Menurutnya, Bahar berpesan agar tetap berjuang menegakkan keadilan.
"(Pesannya) Berjuang terus, lawan kezaliman, pantang menyerah," kata Ichwan.
Baca Juga: Kamis Besok Sidang Perdana Gugatan Pencabutan Asimilasi Habib Bahar
Sebelumnya terpidana kasus penganiayaan Habin Bahar bin Smith menggugat pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bogor atas pembatalan asimilasi. Gugatan ini dilayangkan Bahar melalui tim pengacaranya dengan nomor perkara 73/G/2020/PTUN-BDG.
Meski sidang digelar tertutup, para pendukung Bahar ikut datang ke PTUN yang beralamat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung itu. Puluhan pendukung menunggu di luat gedung PTUN Bandung.
Kontributor : Emi La Palau
Berita Terkait
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
Sejarah Gaji DPR RI: Dari Terikat Presensi Kehadiran Hingga Tunjangan Ratusan Juta
-
PANI Siapkan Rp16,1 Triliun Borong 44,1 Persen Saham CBDK
-
Rujuk Demi Negara? Kronologi Lengkap Drama Arhan Zize yang Selalu Muncul Pas Lagi Ada Isu Panas
-
Warga Malaysia Ikut Demo, Upin Ipin Sampai Bikin Postingan Khusus Buat Indonesia!
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
Terkini
-
Dedi Mulyadi Akan ke Polda Jabar Minta Mahasiswa Dibebaskan
-
Geger Mercy Klasik B.J. Habibie: KPK Selisik Aliran Dana Korupsi BJB ke Ridwan Kamil
-
Bogor Bangun Masjid Raya: Ada Menara Pandang 99 Meter, Payung Madinah, hingga Potongan Kiswah Ka'bah
-
Bukan Cuma Sekda! Cianjur Gelar Lelang Jabatan Massal, 5 Kursi Panas Ini Jadi Rebutan
-
Ahmad Rifai Duduki Kursi Panas Pj Sekda Cianjur, Sinyal Lelang Jabatan Massal Dimulai