Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 12 Agustus 2020 | 14:35 WIB
Antrian kendaraan menuju kawasan wisata Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (26/7/2020). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]

SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bogor menargetkan melakukan tes swab kepada 1 persen penduduknya. Ini untuk menggencarkan pencegahan virus corona.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan saat ini Pemerintah Kota Bogor tengah menggencarkan swab test massif untuk mencegah penularan Covid-19.

Bima menjelaskan awalnya pihaknya menargetka 8.000 swab test kemudian ditingkatkan menjadi 11.000 swab test atau 1 persen dari jumlah penduduk Kota Bogor.

“Nah, saat ini sudah hampir 9.000, targetnya satu bulan lagi tuntas. Dari sini kemudian ditemukan banyak kasus positif dari tempat yang beresiko, seperti kantor dan fasilitas kesehatan,” ujar Bima, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Daftar 8 Puskesmas di Kota Bogor Terpapar Virus Corona, 4 Sudah Tutup

Masyarakat mulai semakin abai dengan protokol kesehatan di lingkungan kantor, dengan sesama pekerja, di tempat umum sudah tidak ada kewaspadaan lagi.

“Itu yang sangat berbahaya, padahal mereka OTG yang bisa saling menularkan,” jelasnya.

Denda tidak menggunakan masker lanjut Bima, adalah salah satu instrumen disamping digencarkannya swab test agar bisa memetakan positif itu dimana saja dan langsung dilakukan mitigasi desinfeksi sembari menggencarkan protokol kesehatan secara masif.

“Kita akan menyasar faskes dan tempat-tempat berisiko, termasuk angkot. Jadi, betul-betul harus waspada dan hati-hati, kita sedang mengalami lonjakan Covid di Kota Bogor yang tidak boleh kita sikapi dengan main-main,” katanya.

17 Agustus dengan sederhana

Baca Juga: Pegawai Positif Corona, Tak Semua Gedung Kemenkumham Ditutup

Pemerintah Kota Bogor mengimbau warga merayakan HUT Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia secara sederhana dengan menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan warga karena masih dalam situasi pandemi COVID-19.

Load More