SuaraJabar.id - Direktorat Perkeretaapian pada Kementerian Perhubungan bakal mempertahankan situs cagar budaya penemuan bangunan kuno dalam proyek revitalisasi Double-Double Track (DDT) di Stasiun Bekasi. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Tedi Hafni.
Menurut Tedi, pertemuan antara Pemerintah Kota Bekasi dengan Direktorat Perkeretaapian membuahkan poin-poin yang salah satunya adalah mempertahankan temuan bangunan kuno dalam pekerjaan proyek DDT.
Hanya saja, sampai kini belum diketahui bangunan itu dibangun berupa apa.
"Yang jelas nanti akan ada museum mini berukuran 9x2,5 meter di area Stasiun Bekasi," kata Tedi saat di hubungi Suara.com, Rabu (19/8/2020).
Banyak yang menyimpulkan bahwa bangunan kuno bawah tanah itu dibangun pada zaman Kerajaaan Pajajaran.
Namun, sebagian juga menyebutkan bahwa bangunan itu dibangun pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang.
Hanya saja sampai kini belum ada fakta-fakta konkret dari kesimpulan tersebut. Menurut Tedi, bangunan kuno tersebut sudah dalam tahap penelitian oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang didatangkan dari Serang, Banten.
"Kita tunggu saja nanti hasilnya yang kemungkinan selesa pada minggu depan. Nanti akan kami sampaikan nilai-nilai sejarahnya," ujar Tedi.
Ia menyampaikan, Pemerintah Kota Bekasi dalam temuan bangunan kuno itu hanya meminta kepada Kementerian Perhubungan untuk mempertahankannya.
Baca Juga: Soal Temuan Bangunan Kuno di Stasiun Bekasi, Pemkot Minta Dibuatkan Museum
"Yang penting kami sudah meminta kepada pemerintah pusat untuk mempertahankan dan akan membuat museum mini. Tujuan kami nanti memperkenalkan kepada masyarakat soal peninggalan sejarah. Nah nanti kalau sudah selesai diteliti kan bisa dijelaskan penjabarannya bangunan itu gimana-gimananya," kata Tedi.
Dalam rencananya, kata Tedi, Pemerintah Kota Bekasi juga bakal menyulap Gedung Papak yang ada di Jalan Ir.H Juanda, Bekasi Timur, menjadi salah satu pusat sejarah Bekasi. Gedung Papak sendiri saat ini masih dijadikan lokasi bekerja empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Di antara empat OPD itu yaitu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial, Dinas Pendapat Daerah dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT).
Diketahui, Gedung Papak adalah Kantor Bupati sebelum pemekaran antara kota/kabupaten Bekasi pada tahun 1998. (Antara)
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Tag
Berita Terkait
-
Ada Truk Nyangkut di Perlintasan Rel, Perjalanan KRL Relasi Bekasi Alami Keterlambatan
-
Sombong 'Tingkat Dewa', Manchester United Senggol Stasiun Bekasi usai Kalahkan Aston Villa
-
Viral Karangan Bunga "100 Hari Wafatnya Eskalator Stasiun Bekasi", Buntut Kerusakan Tak Kunjung Diperbaiki
-
Soal Ojol Bayar saat Masuk Stasiun Bekasi Timur Disebut Pungli, Ini Penjelasan Kemenhub
-
Bantah Ada Pungli Parkir di Stasiun Bekasi Timur, Ini Arahan PT KAI untuk Driver Ojol
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Keseimbangan Air di Tengah Industri: Tantangan, Riset, dan Upaya Konservasi