SuaraJabar.id - Membuat MPASI yang enak dan bergizi memang susah-susah gampang. Ada menu yang bergizi tapi anak tidak suka karena rasanya tidak enak, ada menu MPASI yang enak tapi kandungan gizinya rendah.
Meski begitu, ibu tidak perlu khawatir. Pakar mengatakan kunci membuat MPASI enak dan bergizi ada dua. Apa saja?
MPASI Enthusiast sekaligus founder @MammaKanin, Inta Heruwanto, M.Sc mengatakan langkah pertama membuat MPASI adalah memisahkan antara karbohidrat dan makanan yang mengandung protein.
"Menurut aku yang penting memisahkan antara karbohidrat dan protein. Jadi kadang ibu-ibu, karena anaknya harus dapet semua nutrisi semua diaduk jadi satu, jadi nasi tim jadi satu, diblender yang ada anaknya enek," ujar Inta dalam diskusi di IG LIVE @ayahbunda_, Jumat (21/8/2020).
Kata Intan, meski anak belum mengenal rasa selain ASI bukan berarti para ibu bisa asal memberikan MPASI, harus juga mempertimbangkan rasa makanan itu sendiri, dan pastikan harus pakai hati apalagi itu untuk anak sendiri.
"Maksud aku kalau masak MPASI harus pakai hati, tetap harus ada nilai kulinernya, bayangin kalau kita suruh makan kacang hijau, jagung, kan kasihan. Jadi tetap harus ada resep, nilai kulinernya tinggi," kata dia.
Ibu 3 anak itu lantas mengatakan, tidak ada salahnya mengikuti resep turun temurun dari orangtua zaman dulu. Tapi yang harus diperhatikan kadar GGL, garam, gula, dan lemak.
Tidak apa-apa pada MPASI GGL tidak terlalu terasa, biarkan anak merasakan rasa alami dari makanan tanpa embel-embel. Ini karena karbohidrat sudah mengandung gula, buah ada rasa manis, dan begitu juga sayuran seperti wortel dan sebagainya.
"Misalnya ada yang dapAt resep warisan dari nenek, soto enak banget, kita turun temurun hargai bahan tetap dipakai, cuma garam, lada, mecin di take out itu makanan simpel dan anak jadi happy makannya, kita harus enjoy masaknya," tuturnya.
Baca Juga: Ingin Terhindar dari Kematian Dini? Konsumsi Protein Nabati, yuk!
Jangan Kesal Saat Kecolongan
Di masa kini anak juga mulai mengenal lingkungannya, Inta menyarankan orangtua untuk tidak 'keras kepala' sehingga menolak pemberian orang lain, terutama nenek, guru atau orangtua temannya.
Tidak apa anak sedikit longgar di luar, asal selama di rumah anak kembali lagi makannya dikontrol, sehingga tidak terlalu kebablasan khususnya dalam mengenal GGL.
"Setidaknya aku sama suami dari rumah sama-sama janjian anak mau dikenalin gula garam umur berapa? 2 tahun, yaudah. Tapi kalau ada tiba-tiba kecolongan jangan marah," terangnya.
Di sinilah perlu kerjasama tidak hanya keputusan ibu tapi juga keputusan suami dalam mendidik anak, termasuk saat pemberian MPASI.
"Jilalau menyusui perlu dukungan suami, maka ngasih makan anak MPASI juga perlu dukungan suami," tutupnya.
Berita Terkait
-
7 Mitos Protein, Benarkah Lansia Dilarang Banyak Protein?
-
5 Rekomendasi Piring Makan Stainless Steel untuk Bayi, Aman, Awet, dan Lucu
-
Konsumsi Protein Hewani Masih Rendah, Industri Peternakan Perlu Diperkuat
-
5 Rekomendasi Kecap Manis Organik Terbaik untuk MPASI, Harganya Murah!
-
Bolehkah Yogurt dan Keju untuk MPASI? Ini Penjelasan Dokter Anak
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
-
Asal Usul Sound Horeg dan Sosok Pria Berjuluk 'Thomas Alva Edisound' di Baliknya
-
3 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
7 Rekomendasi Kulkas 1 Pintu Tanpa Bunga Es dan Hemat Listrik, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
Terkini
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil
-
Puncak Dirombak Total! 130 Lapak PKL Digusur, Jalur Pedestrian dan Taman Tematik Siap Dibangun