SuaraJabar.id - Taman Satwa Cikembulan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan inovasi food enrichment untuk menghibur sekaligus mengedukasi pengunjung tentang perilaku hewan liar yang berebutan mendapatkan makanan. Sehingga ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Saat ini kami dalam waktu tertentu ada aksi petugas memberi pakan kepada satwa atau disebut juga dengan food enrichment," kata Manajer Taman Satwa Cikembulan Rudi Aripin di Garut, Jawa Barat, Minggu (23/8/2020).
Ia menuturkan, Taman Satwa Cikembulan memiliki banyak koleksi satwa mulai dari berbagai jenis unggas, kera maupun satwa liar seperti macan, harimau, singa dan beruang. Selama ini, lanjut dia, pengunjung seringkali melihat satwa liar diam di kandang atau tidak melakukan aktivitas yang memberi kesan menarik bagi pengunjung.
"Kadang pengunjung yang datang ke sini ingin melihat hewan liar itu bergerak, tidak diam, makanya kita lakukan itu," ujarnya.
Rudi menyampaikan, pengelola taman satwa dalam waktu tertentu setiap hari Minggu memberi pakan yang bisa memicu satwa untuk saling rebutan sehingga menjadi tontonan menarik bagi wisatawan. Salah satu cara yang dilakukan pengelola yaitu dengan menggantungkan makanan daging di kandang singa, harimau dan beruang yang nantinya satwa tersebut berusaha untuk mendapatkan pakan itu.
Selain hewan liar itu, ada juga rusa tutul, merpati, dan elang yang memiliki daya tarik berkerumun saat petugas memberi pakan.
"Seperti merpati saat diberi pakan langsung berkumpul, sehingga menjadi tontonan menarik," tuturnya.
Ia menambahkan, pemberian pakan pada satwa itu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti seluruh pengunjung wajib memakai masker dan menjaga jarak. Penerapan protokol kesehatan, kata dia, menjadi hal utama yang harus dilakukan oleh pengelola maupun wisatawan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.
"Kami juga saat melakukan aksi memberi pakan itu melihat dulu kondisinya, kalau yang datangnya sekeluarga baru digelar, dan pastinya protokol kesehatan hal yang utama," katanya. [Antara]
Baca Juga: Mulai Ramai, Jabar Perketat Penerapan Protokol Kesehatan di Objek Wisata
Berita Terkait
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
Latar Belakang Yai Mim eks Dosen UIN Malang yang Viral, Ternyata Masih Keluarga Gus Iqdam
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 September 2025: Hujan di Jabodetabek & Jabar, Jatim Berawan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Langit Aneh di Cirebon: Cahaya Melintas dari Losari Hingga Ciperna, Apa Sebenarnya yang Terjadi?
-
Dentuman Misterius Guncang Cirebon Usai Maghrib, BMKG Sebut Bukan Gempa, Curigai Ada Meteor Jatuh?
-
Surat Edaran Gubernur Jabar Bikin Heboh, Semua Pihak Diimbau Donasi Rp1.000 Per Hari, Apa Tujuannya?
-
Dedi Mulyadi Putar Otak: ASN Jabar Jadi Tenaga TU di Sekolah! Ini Alasannya
-
Termalas Langsung Viral! Ancaman Dedi Mulyadi untuk ASN Jabar: Digaji Kan Harus Ada Produk