Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Minggu, 23 Agustus 2020 | 21:28 WIB
Dua ekor singa makan daging sapi yang digantung di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Taman Satwa Cikembulan)

SuaraJabar.id - Taman Satwa Cikembulan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan inovasi food enrichment untuk menghibur sekaligus mengedukasi pengunjung tentang perilaku hewan liar yang berebutan mendapatkan makanan. Sehingga ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

"Saat ini kami dalam waktu tertentu ada aksi petugas memberi pakan kepada satwa atau disebut juga dengan food enrichment," kata Manajer Taman Satwa Cikembulan Rudi Aripin di Garut, Jawa Barat, Minggu (23/8/2020).

Ia menuturkan, Taman Satwa Cikembulan memiliki banyak koleksi satwa mulai dari berbagai jenis unggas, kera maupun satwa liar seperti macan, harimau, singa dan beruang. Selama ini, lanjut dia, pengunjung seringkali melihat satwa liar diam di kandang atau tidak melakukan aktivitas yang memberi kesan menarik bagi pengunjung.

"Kadang pengunjung yang datang ke sini ingin melihat hewan liar itu bergerak, tidak diam, makanya kita lakukan itu," ujarnya.

Baca Juga: Mulai Ramai, Jabar Perketat Penerapan Protokol Kesehatan di Objek Wisata

Rudi menyampaikan, pengelola taman satwa dalam waktu tertentu setiap hari Minggu memberi pakan yang bisa memicu satwa untuk saling rebutan sehingga menjadi tontonan menarik bagi wisatawan. Salah satu cara yang dilakukan pengelola yaitu dengan menggantungkan makanan daging di kandang singa, harimau dan beruang yang nantinya satwa tersebut berusaha untuk mendapatkan pakan itu.

Selain hewan liar itu, ada juga rusa tutul, merpati, dan elang yang memiliki daya tarik berkerumun saat petugas memberi pakan.

"Seperti merpati saat diberi pakan langsung berkumpul, sehingga menjadi tontonan menarik," tuturnya.

Ia menambahkan, pemberian pakan pada satwa itu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti seluruh pengunjung wajib memakai masker dan menjaga jarak. Penerapan protokol kesehatan, kata dia, menjadi hal utama yang harus dilakukan oleh pengelola maupun wisatawan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.

"Kami juga saat melakukan aksi memberi pakan itu melihat dulu kondisinya, kalau yang datangnya sekeluarga baru digelar, dan pastinya protokol kesehatan hal yang utama," katanya. [Antara]

Baca Juga: Pulang Kegiatan dari Jawa Barat, Dua Anggota DPRD Banyumas Positif Covid-19

Load More