SuaraJabar.id - Sebanyak 110 relawan di Kota Bandung telah mendapat penyuntikan vaksin atau placebo tahap pertama.
Vaksin tersebut adalah yang dikembangkan Sinovac Biotech melalui kerjasama dengan Bio Farma dan Universitas Padjadjaran.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung Rosye Arosdiani Api mengatakan, sejauh ini belum ada keluhan yang terpantau dialami oleh par relawan tersebut.
Saat ini, masa penelitian uji klinis baru akan memasuki minggu kedua terhitung sejak 14 Agustus 2020.
Baca Juga: Ikut RK Disuntik Vaksin, Kapolda Rudy Gajah: Saya Siap Mental dan Fisik
"Masih kami terus pantau karena baru di tanggal 14 Agustus, baru mau masuk minggu kedua. Sejauh ini enggak ada, belum ada keluhan," kata dia seperti dilaporkan Ayobandung.com--jaringan Suara.com, Selasa (25/8/2020).
Ia mengatakan, pihaknya dan para peneliti senantiasa mengontrol kondisi para relawan setiap harinya. Bila ada gejala yang timbul seperti demam, batuk, atau keluhan lainnya, pemeriksaan akan segera dilakuakan.
"Selama penyuntikan tahap 1 dan 2 ini kontrol dilakukan terus menerus tiap setiap hari. Teman-teman puskesmas atau peneliti memantau kesehatan seluruh relawan," ungkapnya.
"Kalau ada demam, batuk, dilakukan pemeriksaan dan ditanggung (biayanya). Sejauh ini belum terlaporkan yang demam," kata dia.
Ia menyebutkan, hingga hari ini tercatat ada 1.935 relawan yang telah mendaftarkan diri dari total 1.620 relawan yang dibutuhkan. Meski demikian, pendaftaran masih terus dibuka hingga 31 Agustus 2020.
Baca Juga: Pemerintah Klaim Mulai Produksi 300 Juta Jarum Suntik Vaksin Covid-19
Pelaksanaan penyuntikan dilakuakn di 6 lokasi, meliputi puskesmas Garuda, Ciumbuleuit, Dago dan Sukaparkir, juga Rumah Sakit Pendidikan Unpad jalan Eyckman dan Balai Besar Kesehatan Unpad jalan Dipatiukur. Setiap harinya relawan yang disuntik di masing-masing lokasi jumlahnya dibatasi sebanyak 25 orang.
Ia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, ke-110 relawan yang telah disuntik tersebut berasal dari Balai Besar Kesehatan Unpad 19 orang, RSP Unpad 21 orang, puskesmas Garuda 19 orang, puskesmas Ciumbuleuit 18 orang, puskesmas Dago 15 orang dan puskesmas Sukaparkir 18 orang.
Sejauh ini, baru terdapat 1 orang yang tidak lolos ke tahap penelitian selanjutnya saat menjalani pemeriksaan kesehatan di visit 0 atau V0 penelitian. Hal tersebut dikarenakan yang bersangkutan dinyatakan reaktif dalam rapid test.
"Kalau tidak salah karena hasil rapid test nya reaktif. Kalau sudah begitu berarti sudah ada antibodi, hasilnya akan bias," ungkapnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024