SuaraJabar.id - Sudah punya momongan, bukan tak mungkin pasangan ingin menambah anak lagi.
Lalu, berapa tahun jarak ideal antara anak pertama dan kedua?
Beberapa waktu lalu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyarankan memberikan jeda 3 tahun antar anak atau setidaknya menunggu anak berusia 24 bulan (2 tahun) baru merencanakan kehamilan selanjutnya.
"Dari kehamilan sekarang dengan yang akan datang ada yang namanya brith to birth interval, jadi minimal 3 tahun," ujar Hasto dalam webinar Invest ASI Indonesia, Rabu (12/8/2020).
Hasto melanjutkan memberikan jarak usia antar anak pertama dan anak selanjutnya, juga bisa mencegah terjadinya stunting, karena fokus kasih sayang, pemberian nutrisi bisa maksimal hingga 2 tahun, jadi anak tidak lepas dari ASI.
Stunting adalah keadaan dimana anak gagal tumbuh baik secara fisik ataupun kognitif (kemampuan berpikir anak).
Biasanya ia tumbuh lebih pendek dari anak-anak sebayanya.
Ini terjadi karena anak kurang mendapat asupan gizi seimbang, termasuk ASI.
Sementara itu melansir dari India Times, para ahli menyebutkan waktu terbaik untuk hamil kembali setelah melahirkan adalah saat sudah sepenuhnya pulih dari kehamilan dan persalinan sebelumnya.
Baca Juga: Catat! Ini Dua Faktor yang Membuat Jumlah Perokok Anak Meningkat
Hal ini berkaitan dengan kehati-hatian untuk mencegah kondisi kadar zat besi rendah.
Menurut sebuah tinjauan studi, perempuan yang hamil lagi setelah enam bulan melahirkan bisa berisiko tinggi melahirkan bayi prematur atau bayi lahir dengan berat rendah.
Menurut studi tersebut, jarak ideal untuk hamil kembali adalah 18-23 bulan setelah melahirkan. Jeda yang cukup panjang itu memberi Anda waktu untuk memulihkan dan mengisi kembali energi tubuh setelah melahirkan sebelumnya.
Risiko tersebut juga terlihat pada bayi yang dikandung setelah tujuh hingga 17 bulan kelahiran sebelumnya. Meski risiko lebih rendah dari bayi yang dikandung dalam enam bulan, jarak tujuh hingga 17 bulan pada dasarnya masih tetap berisiko.
Jarak yang terlalu cepat dari satu anak dan anak lainnya juga terkait dengan masalah finansial di kemudian hari.
Studi lain juga menunjukkan, jarak kelahiran dengan kehamilan berikutnya yang mencapai 59 bulan bakal menurunkan risiko kelahiran prematur dan berat badan rendah pada bayi.
Berita Terkait
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
Tanggapi Kasus Predator Anak di Game, CEO Roblox Menuai Sorotan
-
7 Rekomendasi Lipstik Warna Natural untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp9 Ribuan
-
Sempat Divonis Mandul, Kini Krisjiana dan Siti Badriah Dikaruniai Dua Putri
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Depok Lawan Predator! Dinkes Bekali Nakes Jurus Khusus Tangani Korban Kekerasan dan TPPO
-
Gedung Sate Ganti Wajah ala Candi Rp3,9 Miliar
-
Tega Sunat Dana Pelajar, Kasus Korupsi PIP SMAN 7 Cirebon Resmi ke Meja Hijau
-
5 Fakta Mencekam Pesawat Jatuh di Karawang: Mesin Mati di Ketinggian 5.500 Kaki, Pilot Lakukan Ini
-
Kesaksian Pilot Eko Saat Mesin Pesawat Mati di Langit Karawang: Tiba-tiba Loss Power