SuaraJabar.id - Pandemi Covid-19 berdampak terhadap bidang ekonomi. Salah satu contohnya, banyak sektor usaha yang bertumbangan sehingga memunculkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akhirnya mengganggu penghasilan seseorang.
Generasi milenial sebagai salah satu lapisan angkatan kerja atau kaum produktif tentu saja merupakan golongan yang rentan terdampak.
Pakar perencanaan keuangan Prita Hapsari Ghozie memaparkan kondisi saat ini memunculkan kekhawatiran di kalangan generasi milenial atau generasi sandwich terutama terhadap keamanan pekerjaan atau job security serta terhadap masa depan karena masih panjang usia dan harapan hidup.
"Saat ini sebenarnya merupakan peluang untuk meningkatkan produktivitas. Kalau tidak hati-hati masa depan tak dipersiapkan dengan baik maka akan memunculkan beban," katanya di Jakarta seperti dilansir Antara, Jumat (11/9/2020).
Baca Juga: Peneliti Yale: Corona Menyerang Otak dan Batasi Pasokan Oksigen ke Sel
Terkait hal itu, Prita memaparkan sejumlah kiat yang bisa dilakukan generasi milenial untuk mempersiapkan masa depan mereka terutama terkait bagaimana mengatur keuangan mereka di saat pandemi.
Untuk milenial lanjutnya, pengaturan keuangan sebaiknya fokus ke orang yang memberi penghasilan atau tulang punggung keluarga secara ekonomi, kemudian orang yang memiliki resiko sakit tinggi seperti orang tua baru kemudian anggota keluarga yang lain.
"Penghasilan yang diterima akan lebih baik jika dibagi-bagi untuk SIP, 'saving, investment and protection' (tabungan, investasi dan proteksi," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Menurut dia, proteksi keuangan sangat penting bagi generasi milenial terutama untuk perlindungan saat sakit atau hari tua sehingga perlu direncanakan dari saat masih muda, karena risiko sakit atau gangguan kesehatan dapat muncul kapan saja.
Prita menyarankan generasi milenial banyak memanfaatkan peluang untuk lebih produktif, kalau bisa tidak bergantung pada satu tempat penghasilan.
Baca Juga: Duh, Warung Makan Bu Fat Jadi Klaster Penyebaran Covid-19
"Earning power ditingkatkan mumpung masih muda. Penghasilan bisa dibagi-bagi untuk saving, investment dan proteksi," katanya.
Sementara itu Chief Distribution Officer PT Zurich Topas Life Budi Darmawan mengatakan banyak masyarakat Indonesia yang tidak siap menghadapi pandemi saat ini dan keuangannya terganggu karena penyakit atau pendapatan berkurang.
Hal ini terjadi karena kesalahan dalam alokasi penghasilan selama ini, dimana sebagian besar masyarakat menghabiskan 80 persen penghasilannya untuk biaya hidup sehari-hari dan hanya 6 persen untuk asuransi dan investasi, sementara dalam perencanaan keuangan, investasi dan asuransi disarankan 20 persen dari penghasilan.
Terkait hal itu Budi menyebutkan Zurich Smart Care dapat menjadi solusi untuk membantu masyarakat mendapatkan proteksi jiwa dan kesehatan, sekaligus berinvestasi untuk masa depan.
Menurut Mercer Marsh Benefit yang melakukan survei biaya kesehatan di seluruh dunia, tambahnya, di Indonesia setiap tahun rata rata kenaikan biaya kesehatan mencapai 10-11 persen per tahun.
"Bayangkan biaya kesehatan 10 tahun mendatang, termasuk biaya pengobatan penyakit kritis. Oleh karena itu sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki proteksi dari sekarang," ujarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi