Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 05 Oktober 2020 | 20:55 WIB
Belasan warga saat membuka peti jenazah pasien Covid-19 yang hendak dikebumikan. (Foto : istimewa/ Suarajabar.id)

SuaraJabar.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon kesulitan untuk melakukan tes usap pada sejumlah warga yang membuka paksa peti mati pasien Covid-19 yang hendak dimakamkan dengan protokol kesehatan.

Dengan membuka paksa peti mati pasien Covid-19, warga yang terlibat kegiatan itu berpotensi tertular virus corona. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni mengatakan pihaknya berupaya untuk melakukan tes PCR untuk memastikan kondisi kesehatan warga.

Namun pihaknya mengalami kendala saat akan melaksanakan tes usap di lapangan. Beberapa warga justru memberikan ancaman pada petugas kesehatan.

"Kami belum bisa memastikan, karena pegawai Puskesmas Gunung Jati mendapat ancaman dari orang yang diduga kerabat almarhum," kata Enny, Senin (5/10/2020).

Baca Juga: Tak Peduli COVID-19, Ribuan Buruh Tangerang Tetap Gelar Aksi Selasa Besok

Mengingat hal itu, pihaknya menyarankan kepada warga yang hadir dalam pemakaman pasien covid-19 itu, terlebih lagi warga yang membuka peti jenazah itu untuk melakukan tindak pencegahan.

"Kami menyarankan warga yang hadir dan membuka peti jenazah itu untuk menjalani isolasi mandiri, "katanya.

Sebelumnya, beredar video detik-detik pemulasaran jenazah pasien Covid-19 di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kota Cirebon.

Video berdurasi kurang dari dua menit itu viral di media sosial (medsos), setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Tyo Gillmore. Ia mengunggah video itu Minggu (4/10/2020) malam.

Dalam video tersebut, terlihat belasan warga menolak jenazah pasien Covid-19 hendak dikebumikan secara protokol kesehatan. Warga menarik paksa peti jenazah yang hendak dikebumikan itu.

Baca Juga: Organisasi Profesi Dokter Surati Menkes dan Berita Populer Lainnya

Petugas pemulasaran dari RSD Gunungjati Kota Cirebon tak mampu membendung warga yang jumlahnya lebih banyak dari mereka.

Saat warga membuka peti jenazah tersebut, warga dan keluarga terkejut. Pasalnya jenazah yang diketahui warga Blok Parid, Desa Gunungjati itu terlihat baju dan pempers masih menempel di jenazah pria itu.

Pemandangan itu, membuat warga dan keluarga jenazah pria yang belum diketahui namanya itu murka dan langsung membawa pulang jenazah itu ke rumah duka untuk dimandikan dan dishalatkan.

Kontributor : Abdul Rohman

Load More