Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 06 Oktober 2020 | 19:45 WIB
Aksi tolak UU Ciptaker di depan Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Selasa (6/10/2020). [Emi L Palau/Suarajabar.id]

SuaraJabar.id - Sekitar seribu lebih mahasiswa yang berasal dari 25 kampus berbeda di Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa di halaman depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Selasa (6/10/2020).

Mereka membawa dua tuntutan besar. Pertama mereka menuntut pemerintah menghentikan seluruh proses pembahasan Omnibus Law dan mencabutnya dari Prolegnas. Kedua, menolak UU Cipta Kerja.

Berdasarkan pantauan Suarajabar.id di lokasi, massa aksi berkumpul dan menggelar aksi di depan DPRD Provinsi sekira pukul 14.00 WIB. Kemudian massa mulai bergerak mengelilingi beberapa ruas jalan di Kota Bandung, mulai pukul 15.30 WIB.
Mereka kemudian memblokade ruas jalan di sekitar Taman Dago Cikapayang, Jembatan Layang Pasopati.

Kordinator Aksi, Ilyasa Ali Husni mengungkapkan pihaknya menuntut pemerintah segera mengeluarkan Omnibus Law dari prolegnas, dan juga menolak UU Ciptakerja yang baru saja disahkan.

Baca Juga: 17 Pelajar Ditangkap saat Mau Demo Tolak UU Cipta Kerja di Depan Gedung DPR

“Tuntutan hasil konsolidasi kita bersama kemarin malam dengan beberapa kampus, pertama hentikan pembahasna Omnibus Law dan gagalkan Omnibus Law untuk keluar dari prolegnas prioritas. Kedua tolak UU Ciptaker,” ungkapnya.

Jika tuntutan mahasiswa dan buruh tidak terpenuhi, maka pihaknya mengancam akan menggelar aksi lebih besar bersama dengan elemen buruh.

“Kita jelas akan membuat gelombang semakin besar, dan nanti kita akan menyatukan gelombang rakyat bersama dengan kawan-kawan buruh di jalana,” katanya

Hal tersebut dikarenakan pemerintah telah cacat dalam prinsipil hukum dan cacat dalam prinsipil demokrasi. Dalam pembuatannya mengurangi aspek partisipasi publik didalamnya membuat masyarakat dan mahasiswa bertanya omnibus law ini untuk kepentingan dan kesejahteraan siapa.

“Jangan sampai omnibus law ini hanya dalih untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat tetapi pada kenyataannya hanya karpet merah untuk korporat,” tutupnya.

Baca Juga: Pengakuan Agus Karyawan Pabrik Keramik Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja

Hingga sekira pukul 18.00 WIB massa aksi masih bertahan di depan gedug DPRD Provinsi Jawa Barat. Kondisi kemudian mulai memanas, polisi berusaha membubarkan paksa massa aksi dengan tembakan gas air mata dan watercanon. Massa aksi pun bubar pada 18.30 WIB.

Kontributor : Emi La Palau

Load More