SuaraJabar.id - Aktivitas perdana usai liburan panjang akhir Oktober rata-rata akan dimulai pada Senin (2/10/2020). Biasanya, wisatawan baru akan kembali ke tempat asalnya sehari jelang dimulainya aktivitas.
Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warganya yang pergi ke luar kota selama libur panjang untuk kembali ke Jakarta sebelum 1 November 2020.
Kenapa? Hal itu untuk mengantisipasi penumpukan volume kendaraan di rest area, sehingga dapat mencegah potensi penularan Covid-19.
"Kami mengimbau kepada warga jangan balik seluruhnya tanggal 1 (November) di hari Minggu. Lakukan perencanaan besok hari Sabtu (31/10) sudah ada yang balik," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi dilansir Suarajakarta.id, Jumat (30/10/2020).
Syafrin mengatakan pihaknya khawatir akan terjadi kepada di rest area bila warga memutuskan kembali ke Jakarta pada 1 November 2020.
"Itu tentu yang tidak kami harapkan interaksi di rest area menjadi tempat transfer virus antarpemudik dan arus balik," ujarnya.
Selain mengharapkan warga Jakarta yang bepergian ke luar kota untuk pulang sebelum 1 November, Syafrin juga mengimbau masyarakat tidak perlu membawa sanak saudara.
Khususnya orang tua dari kampung halamannya untuk bertandang ke Jakarta.
Imbauan itu disampaikan agar tidak ada lagi peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta.
Baca Juga: WNI di Melbourne Manfaatkan Tes dan Isolasi Covid Demi Insentif Rp4,6 Juta
Terutama pada kategori orang lanjut usia (lansia) yang termasuk dalam kelompok rentan terpapar Corona..
"Kepada warga yang sudah mudik pada saat balik ke Jakarta, jangan dulu ajak keluarga bersama-sama ke Jakarta tentu ini akan menimbulkan kepadatan juga selain di 'rest area' tadi," ujar Syafrin.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta memprediksi puncak arus balik ke Jakarta pada libur panjang terjadi pada 1 November.
Pada libur panjang ini terjadi peningkatan arus volume kendaraan yang meninggalkan DKI Jakarta sebesar 22 persen.
"Hari Rabu (28/10/2020) itu jumlah kendaraan bermotor ke luar Jakarta untuk di jalan tol mencapai puncaknya, itu lebih kurang 188.000 hampir 190.000 lah," ujar Syafrin.
Syafrin mengingatkan juga pengelola jalan tol untuk terus menjaga dan mengawasi penerapan protokol kesehatan khususnya di rest area sehingga dapat meminimalkan potensi penularan Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Aneh Bin Ajaib! Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Menko Airlangga Pasang Badan Bela BPS
-
Harga Emas Antam Merosot, Hari ini Dipatok Rp 1.950.000 per Gram
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
Terkini
-
Babak Baru Korupsi PJU Cianjur: Pelaksana Proyek Jadi Tersangka, Jaksa Beri Sinyal Ada Nama Lain
-
Polisi Bongkar Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Ibu dan Bayi yang Viral
-
4 Fakta Terbaru Ledakan Pertamina Subang: Ribuan Rumah Tanpa Gas Hingga Janji Ganti Rugi
-
Ibu dan Bayi Ditahan Viral, Publik: Sudah Bener Kibarkan Bendera One Piece
-
Ledakan Pertamina di Subang Tak Hanya Melukai Pekerja, Dampaknya Meluas ke Lingkungan