SuaraJabar.id - Warga di Sukabumi merasakan goncangan gempa bumi yang cukup kuat, Kamis (5/11/2020) pagi. Gempa bumi yang menggetarkan dinding rumah ini sempat membuat warga berhamburan keluar rumah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangannya mengatakan, gempa tersebut merupakan gempa tektonik yang terjadi pada pukul 05.21.48 WIB, dengan kekuatan 5.2 magnitudo.
Episenter gempa berada pada titik koordinat 7.54 LS - 106.01 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 kilometer arah Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kedalaman 30 kilometer.
"Kaget getarannya besar dan lumayan lama," ujar Ade Suryana (40 tahun), warga Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
"Pertama terdengar getaran perabotan, awalnya kecil lalu besar. Paling sekitar 5 detik," tambahnya.
Di wilayah Pajampangan, hal yang sama juga dirasakan di Kecamatan Waluran, Jampang Kulon, Tegalbuleud, Surade, dan Ciemas.
"Ya di Kecamatan Waluran terasa getarannya besar. Pertama bergetar kecil, lalu getarannya kencang dan besar, diperkirakan lamanya 5-10 detik," kata Aryo, Anggota RAPI Lokal 08 Sukabumi.
"Dari beberapa informasi rekan di beberapa kecamatan, mereka sama merasakan adanya getaran. Bahkan warga ada juga yang kaget dan lompat keluar rumah," terangnya.
Getaran juga dirasakan oleh warga di Kecamatan Palabuhanratu, Simpenan, dan Cisolok. Sejumlah warga sempat berlarian keluar rumah karena merasakan guncangan gempa tersebut.
Baca Juga: Ramai Pengajuan BPUM, Kades Bojonggenteng Sukabumi Temukan SKU Palsu
Siti Royani (24 tahun), warga Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu mengatakan, dirinya sedang memasak namun tiba-tiba merasakan getaran dan melihat kondisi gorden jendela yang bergoyang seperti tertiup angin.
"Sedang masak, tiba-tiba seperti ada getaran. Pas lari keluar ternyata tetangga juga sudah ada di luar rumah katanya ada gempa, lumayan besar terasa," ujarnya.
Sementara itu, Supriyadi (36 tahun), warga Desa Pasir baru, Kecamatan Cisolok menambahkan, ia merasakan gempa dengan guncangan cukup besar sesaat setelah melaksanakan Salat Subuh.
"Saya mau pulang dari masjid. Nah ke toilet masjid dulu mau cuci tangan, tiba-tiba terasa getaran, saya kaget lari keluar," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Yayam Bastiar mengaku belum mendapat laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.
"Iya wilayah sini juga rata-rata merasakan getaran gempa. Tapi belum ada laporan kerusakan dampak gempa," singkatnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri
-
Sakit Pinggang? Dokter Ungkap Rahasia Posisi Tidur dan Jenis Kasur yang Tepat
-
Dedi Mulyadi Janji Investasi dan Rekrutmen Kerja Baru akan Dibuka dengan Sistem Online