Kematian remaja ini menjadi perhatian polisi. Polsek Coblong yang dibantu Satreskrim Polrestabes Bandung sedang melakukan penyelidikan intensif terkait kasus ini.
Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmanto mengatakan, saat ini Polsek Coblong yang dibantu Satreskrim Polrestabes Bandung sedang melakukan penyelidikan intensif.
"Korban diduga dibunuh oleh anggota geng motor, saat ini masih dalam proses penyelidikannya," ujar Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmantoi, Selasa (3/11/2020).
Hendra menjelaskan, petugas kepolisian Unit Reskrim Polsek Coblong dan Satreskrim Polrestabes Bandung telah melaksanakan prarekonstruksi.
"Prarekonstruksi dipimpin oleh Kasat Reskrim Polrestabes, (AKBP Galih Indragiri)," katanya.
Dari hasil penyelidikan, keterangan saksi, dan prarekonstruksi, lanjut Hendra, kejadian tersebut berawal ketika korban bersama teman-temannya sedang minum miras di rumah salah satu saksi.
Kemudian, mereka pergi ke Lembang, Kabupaten Bandung Barat, hingga pukul 24.00 WIB. Setelah itu, mereka pergi ke arah Dago atas.
Namun, saat tiba di daerah Dago atas, tepatnya di dekat Hotel Sheraton, mereka melihat beberapa anak muda yang sedang nongkrong sambil mengendarai motor. Saksi dan korban akhirnya memutar arah.
Lalu anak-anak muda yang diduga pelaku tersebut mengejar korban dan teman-temannya.
Baca Juga: Habib Zaky bin Alaydrus Minta Pemerintah Bantu Penyambutan Habib Rizieq
"Saat tiba di Jalan Dago, mereka (para pelaku) memukuli saksi dan korban dengan menggunakan kayu. Saksi-saksi lain (teman-teman korban) sembunyi di gorong-gorong. Namun, korban tidak sempat sembunyi sehingga korban dipukul dan kemudian tergeletak di pinggir jalan," jelas Hendra.
Korban mengalami luka di wajah dan kepala yang diduga akibat senjata tajam. Diduga kuat juga remaja tersebut menjadi korban pembunuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri