SuaraJabar.id - Kelompok bermotor terpantau melakukan aksi berkendara ugal-ugalan dan membahayakan pengendara lainnya di sejumlah tempat di Kota Bandung, Sabtu (7/10/2020) malam.
Beberapa video kelompok bermotor ini beredar di grup aplikasi percakapan Whatsapp. Konvoi dengan kecepatan tinggi, mereka berkendara sambil meraung-raungkan mesin sepeda motor mereka.
Sebuah video memperlihatkan kelompok bermotor ini melewati ruas Jalan Ir.H. Djuanda atau Dagosekira pukul 22.30 WIB. Dengan menggunakan knalpot bising, mereka berkendara secara zigzag.
Tampak sebuah sebuah sepeda motor yang posisinya berada di depan konvoi membawa bendera berwarna hitam. Tepat di sisinya, seorang pria yang dibonceng memegang flare yang menyala.
Malam kemarin, Jalan Dago lebih dari satu kali dilewati iring-iringan kelompok bermotor.
Faisal (35) mengaku dirinya tengah berkendara di Jalan Dago pada malam Minggu kemarin. Sekira pukul 23.20 WIB, ia berhenti di depan Dago Plaza untuk menerima telepon.
Saat tengah berbicara di telepon, dari arah berlawanan ia melihat puluhan sepeda motor melakukan konvoi. Menurutnya, salah satu di antara mereka membawa bendera berwarna putih.
"Tulisannya gak jelas apa. Tapi yang pasti bawa motornya pada seenaknya, ngabisin jalan," ujarnya melalui sambungan telepon.
Beredar juga video pengendara mobil di Jalan Gatot Subroto yang bertemu dengan sebuah konvoi kelompok bermotor. Terlihat konoi kelompok bermotor mendahului dari sebelah kiri dengan gaya berkendara yang ugal-ugalan.
Baca Juga: Habib Zaky bin Alaydrus Minta Pemerintah Bantu Penyambutan Habib Rizieq
Pengendara mobil tak bisa berbuat banyak. Ia memberi jalan pada iring-iringan kelompok bermotor itu.
"Ya Allah, jadi aku harus gimana guys?" ucap si perekam video.
Konvoi kelompok bermotor juga terpantau di Jalan Cicadas. Sebuah video merekam kelompok bermotor ini berhenti di depan halte Trans Metro Bandung. Suara bising terdengar dari mesin yang sengaja mereka raung-raung.
Hingga pukul 01.00 WIB Minggu (8/11/2020), suara bising knalpot motor masih terdengar di sekitaran Cikutra dan Cigadung.
Sebelumnya, aksi kelompok bermotor di Jalan Dago menyebabkan seorang remaja tewas. Mereka diduga mengeroyok pemuda itu.
Seorang remaja diduga menjadi korban kebrutalan geng motor. Ia ditemukan tewas di Jalan Ir. H Djuanda (Dago), Kota Bandung, Minggu (1/11/2020).
Kematian remaja ini menjadi perhatian polisi. Polsek Coblong yang dibantu Satreskrim Polrestabes Bandung sedang melakukan penyelidikan intensif terkait kasus ini.
Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmanto mengatakan, saat ini Polsek Coblong yang dibantu Satreskrim Polrestabes Bandung sedang melakukan penyelidikan intensif.
"Korban diduga dibunuh oleh anggota geng motor, saat ini masih dalam proses penyelidikannya," ujar Kapolsek Coblong Kompol Hendra Virmantoi, Selasa (3/11/2020).
Hendra menjelaskan, petugas kepolisian Unit Reskrim Polsek Coblong dan Satreskrim Polrestabes Bandung telah melaksanakan prarekonstruksi.
"Prarekonstruksi dipimpin oleh Kasat Reskrim Polrestabes, (AKBP Galih Indragiri)," katanya.
Dari hasil penyelidikan, keterangan saksi, dan prarekonstruksi, lanjut Hendra, kejadian tersebut berawal ketika korban bersama teman-temannya sedang minum miras di rumah salah satu saksi.
Kemudian, mereka pergi ke Lembang, Kabupaten Bandung Barat, hingga pukul 24.00 WIB. Setelah itu, mereka pergi ke arah Dago atas.
Namun, saat tiba di daerah Dago atas, tepatnya di dekat Hotel Sheraton, mereka melihat beberapa anak muda yang sedang nongkrong sambil mengendarai motor. Saksi dan korban akhirnya memutar arah.
Lalu anak-anak muda yang diduga pelaku tersebut mengejar korban dan teman-temannya.
"Saat tiba di Jalan Dago, mereka (para pelaku) memukuli saksi dan korban dengan menggunakan kayu. Saksi-saksi lain (teman-teman korban) sembunyi di gorong-gorong. Namun, korban tidak sempat sembunyi sehingga korban dipukul dan kemudian tergeletak di pinggir jalan," jelas Hendra.
Korban mengalami luka di wajah dan kepala yang diduga akibat senjata tajam. Diduga kuat juga remaja tersebut menjadi korban pembunuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau