SuaraJabar.id - Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengoreksi pernyataannya mengenai status risiko Covid-19 Kota Bandung. Yana mengatakan, Kota Bandung masih berada di zona oranye.
Minggu ini, zona resiko Covid-19 Kota Bandung masih berada di zona resiko sedang atau zona oranye. Salah satu parameternya adalah angka reproduksi Covid-19 yang masih di bawah 1.
"Saat ini estimasi produksi virus di angka 0,81. Jadi pandemi Covid-19 di Kota Bandung masih terkendali," kata Yana Mulyana, Senin (23/11/2020).
Kendati disebut terkendali, namun ia mengatakan, situasi di lapangan cukup rawan. Angka keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung saat ini sudah mencapai 80%, lebih tinggi 20% dari batas maksimal yang direkomendasikan WHO.
Baca Juga: Geliat Industri Roti Rumahan yang Bangkit di Tengah Pandemi
"Kapasitas rumah sakit sudah 80 persen. Kita harus semakin waspada," ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita. Ia mengatakan, saat ini Kota Bandung masih berada di zona oranye.
Terdapat 15 indikator khusus yang dipakai pemerintah pusat untuk mengukur zona kewaspadaan Covid-19 di tiap daerah. Indikator tersebut terdiri dari 11 indikator epidemiologi, 2 indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan 2 pelayanan kesehatan.
"Pekan ini (data) dari provinsi (Jawa Barat), skor resiko masih di 1,83. Jadi masih zona oranye," ungkapnya ketika dikonfirmasi via pesan singkat.
Angka tersebut merujuk pada instrumen penilaian zona resiko suatu daerah yang didasarkan pada 15 indikator. Skor yang diberikan berada di kisaran 0-3. Semakin kecil angkanya, maka zona kewaspadaan semakin tinggi.
Baca Juga: FPI Klaim Habib Rizieq dan Najwa Shihab Sudah Tes Swab, Ini Hasilnya
Sebelumnya, di hari ini Yana sempat menyebut bahwa Kota Bandung berada di zona merah alias zona risiko tinggi. Hal tersebut, ia mengatakan, salah satunya dipicu oleh penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat yang semakin rendah dan angka reproduksi yang meningkat.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kau Pergi, Tapi Tak Pernah Hilang: Doa dan Cinta untuk Doni Monardo
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Daftar 'Buffer Zone' Lalin Arus Mudik 2025 di Banten Jika Terjadi Kepadatan 'Zona Merah'
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
Terpopuler
- 3 Pemain Abroad Sudah Tiba di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Media China Yakin Timnas Indonesia Naturalisasi Pemain Berbandrol Rp596 M
- 5 Rekomendasi Cushion dengan SPF 50, Sunscreen dan Makeup Jadi Satu Gak Bikin Ribet
- Kata Ustaz Yusuf Mansur soal Tudingan Pernikahan Luna Maya Tidak Sah Gegara Jeda Ijab Kabul
- 7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 Mei 2025, Klaim Semua Hadiah dari Pemain OVR Tinggi hingga Gems
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Carlo Ancelotti Resmi Jadi Pelatih Timnas Brasil
-
Warga Bekasi Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Buntut Program Barak Militer Anak Nakal
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp500 Ribuan: 4G Spek Dewa, RAM 3GB
-
7 Rekomendasi Makeup Lokal Terbaik: Brand Milik Artis, Harga Kantong Pelajar
-
Serius Tangani Kasus Aremania Lempari Bus Persik Kediri, PT LIB: Ini Memalukan!
Terkini
-
Ini Daftar Nama 13 Korban Tewas Ledakan Maut di Garut
-
Segera Klaim 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Jangan Sampai Kehabisan!
-
Ledakan Dahsyat di Garut Tewaskan Belasan Orang, Diduga Saat Pemusnahan Amunisi
-
Begini Jurus BRI Pertahankan Kualitas Layanan Digital di Tengah Gempuran Teknologi
-
Modal Rp5 Ribu, Kini Produk Desa Ini Mejeng di Ribuan Minimarket