SuaraJabar.id - Puluhan orang dari pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu nekat menggagalkan upaya pemakaman jenazah pasien Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) oleh petugas dari RSUD Indramayu.
Akibatnya, 20 orang terkonfirmasi Covid-19. Di antara mereka, 18 orang merupakan santri.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengungkapkan, para pasien klaster ponpes itu berasal dari beragam kecamatan.
Sebanyak 8 orang di antaranya berasal dari Kecamatan Bongas, 2 orang dari Kecamatan Haurgeulis, dan seorang masing-masing dari Kecamatan Losarang, Cantigi, dan Gabuswetan.
Baca Juga: KUR Super Mikro Selamatkan Usaha Penjual Peyek di Tengah Pandemi
"Ada juga 6 orang dari Kabupaten Subang dan seorang dari Tangerang," ujar Deden yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu ini.
Dia menjelaskan, klaster ponpes timbul sebagai hasil penelusuran kontak erat dari pasien positif sebelumnya. Pasien tersebut meninggal dunia pada 8 November lalu.
Upaya pemakaman jenazah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) oleh petugas dari RSUD Indramayu gagal dilakukan secara langsung. Sejumlah orang justru menyempatkan diri membawa jenazah ke ponpes untuk disemayamkan.
"Waktu itu, petugas yang membawa jenazah tak bisa berbuat banyak karena jenazah diarahkan massa untuk dibawa ke ponpes," tuturnya.
Usai kejadian, aktivitas ponpes berjalan seperti biasa. Namun, ke-20 orang yang lantas terkonfirmasi positif itu selanjutnya menjalani karantina mandiri yang dipisahkan dari orang-orang lain di area ponpes.
Baca Juga: 7 Dokter di Sulawesi Selatan yang Meninggal Karena Covid-19
Dalam perawatannya, mereka diberi vitamin. Deden meyakinkan, saat RSUD MIS Krangkeng siap 2 hari lagi, pihaknya akan membawa para pasien positif itu ke sana.
"Nanti kalau RSUD MIS Krangkeng 2 hari lagi selesai, akan kami bawa ke sana. Kalau isolasi (karantina) mandiri di ponpes sulit," ungkapnya.
Sejauh ini, total kasus positif di Kabupaten Indramayu mencapai 631 orang. Rinciannya, 38 orang meninggal dunia, 328 pasien masih dalam perawatan di rumah sakit maupun karantina mandiri, dan 265 orang pulih.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Intip Isi Garasi Lucky Hakim, Motor 'Bapak-Bapak' Jadi Koleksi Cabup Indramayu
-
Harta Bupati Karawang Capai Ratusan Miliar, Pantas Disebut Terkaya di Jawa Barat Kalahkan Nina Agustina
-
Lawan Bupati Terkaya di Kabupaten Termiskin, Segini Beda Harta Lucky Hakim vs Nina Agustina
-
Keluarga Berkuasa, Jabatan Adik Nina Agustina Tak Kalah Mentereng dari sang Ayah
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024