Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 28 November 2020 | 12:32 WIB
Ilustrasi rumah terbakar. [shutterstock]

SuaraJabar.id - Kepala Desa Leman Tongoa, Deki Basalulu, menjadi saksi mata penyerangan wargannya di Kabupaten Sigi. Ia melihat ada enam orang yang menyerang satu keluarga di desa tersebut.

Orang tidak dikenal (OTK) itu membunuh empat orang satu keluarga kemudian membakar rumah warga. Namun menurut Deki, sampai sekarang tidak ada warga yang kenal dengan enam OTK tersebut.

''Warga ada yang lihat. Namun, sampai sekarang belum didapat ada enam orang,'' katanya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/11/2020).

Ia berharap kepada masyarakat, khususnya Lemban Tongoa, jangan mudah terprovokasi ketika menerima informasi di media sosial yang kontennya tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Juga: Satu Keluarga Dibunuh OTK, 150 KK Warga Desa Lemban Tongoa Sigi Diungsikan

''Kami aman. Saya tidak suruh warga untuk meng-upload di media sosial. Saya berharap tidak ada yang terprovokasi,'' katanya menegaskan.

Sebelumnya, salah satu wilayah Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diserang oleh sekelompok orang tak dikenal pada hari Jumat (27/11).

Akibat kejadian itu, sejumlah rumah warga terbakar dan empat orang warga yang diketahui merupakan satu keluarga meninggal dunia.

Setelah peristiwa pembunuhan empat orang tersebut, kini sebanyak 150 kepala keluaraga diungsikan dari daerahnya.

Pembantaian satu keluarga yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) di Sigi itu terjadi sekitar pukul 09.00 WITA.

Baca Juga: Jangan Terpancing dan Jangan Komentari Dulu Isu dari Desa Lemban Tongoa

Menurut Deki Basalulu ketika dihubungi Antara di Palu, mereka yang mengungsi itu bermukim dekat lokasi kejadian penyerangan.

Dijelaskan pula bahwa ratusan kepala keluarga itu diungsikan ke tempat yang lebih aman yang lokasinya masih di Desa Lemban Tongoa.

''Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk,'' katanya.

Load More