SuaraJabar.id - Kabar duka menggema di Eropa sejak akhir November hingga pertengahan Desember 2020. Tiga pemain dan pelatih legendaris yang sukses di Eropa dan dunia, meninggal dunia.
Duka tersebut diawali dengan kabar meninggalnya Diego Maradona. Eks pemain Napoli itu meninggal dunia pada Rabu, 25 November 2020.
Maradona merupakan pemain spektakuler di masanya. Gol 'Tangan Tuhan' ke gawang Inggris di ajang Piala Dunia bahkan pernah diklaim sebagai gol terbaik oleh FIFA. Sayang, sebagai pelatih, Maradona yang pernah menjadi 'mentor' Lionel Messi di Piala Dunia 2010, gagal mengukir prestasi.
Kepergian Maradona bahkan menyisakan konflik internal keluarga sang legenda. Warisannya menjadi rebutan.
Baca Juga: Penghormatan Liverpool Bagi Gerard Houllier, Manajer Peraih Gelar Treble
Dua pekan setelah kepergian Maradona, kabar duka kembali datang. Kali ini mantan pemain Vicenza, Juventus dan Timnas Italia, Paolo Rossi meninggal dunia.
Rossi yang pernah mengantar Italia menjuarai Piala Dunia, menghembuskan napas terakhirnya di usia 64 tahun.
Empat hari setelah Rossi, kabar duka kembali datang. Kali ini dari Prancis.
Gerard Houllier yang pernah mengantar Liverpool meraih sukses dengan tiga gelar dalam satu musim, meninggal dunia setelah menjalani operasi jantung.
1. Diego Maradona
Baca Juga: Manajer Legendaris Liverpool Gerard Houllier Tutup Usia
Rabu, 25 November 2020 malam WIB, legenda sepak bola dunia Diego Mardona meninggal dunia. Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun akibat serangan jantung.
Penyelidikan sempat dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya sang bintang setelah ditemua sejumlah kejanggalan.
Bahkan polisi sempat menggerebek rumah dan klinik dokter pribadi Maradona. Perawat pribadi legenda Napoli juga sempat diminta pernyataannya.
Sementara itu, hasil otopsi awal mengatakan Diego Maradona meninggal karena menderita edema paru akut dan gagal jantung kronis. Dia meninggal saat sedang tertidur.
Namun yang kabar yang paling menyesakkan dari kepergian sang legenda adalah konflik keluarga akibat harta waris yang berbuntut dengan ancaman jenazah pemain itu bakal diawetkan.
Rebutan Harta Waris
Jenazah Diego Maradona terancam diawetkan. Hal itu harus dilakukan jika DNA-nya diperlukan buntut sengketa perebutan harta warisan peninggalan legenda Argentina tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Diego Maradona meninggal dunia pada 25 November lalu. Berselang sehari, Maradona dimakamkan di daerah luar Buenos Aires.
Namun, Maradona belum bisa beristirahat dengan tenang karena terjadi konflik di keluarganya. Diketahui ada 16 orang yang berebut harta warisan Maradona.
Dilaporkan Reuters, 17 Desember 2020, pengacara Maradona sebelumnya mengatakan bahwa sampel DNA sudah ada. Kendati demikian, pengadilan Argentina mengatakan bahwa jenazah legenda Napoli itu tidak boleh dikremasi.
Dalam laporan itu disebutkan Maradona memiliki lima anak yang memang diakuinya. Akan tetapi, ada enam orang yang mengaku sebagai anaknya, buah dari hubungan gelap Maradona semasa hidupnya.
Salah satu dari enam anak tersebut yang bernama Magali Gli meminta agar tes DNA dilakukan untuk mengetahui bahwa dia adalah anak kandung dari Maradona.
"Nyonya Gli meminta agar tes dilakukan, dan untuk tujuan ini kantor kejaksaan mengirim sampel DNA," pernyataan dari Pengadilan Nasional Tingkat Pertama untuk masalah perdata no.56.
Sementara itu, menurut laporan The Sun, harta kekayaan Maradona total mencpai 37 juta poundsterling (sekitar Rp 697 miliar). Harta tersebut terdiri dari uang yang disimpan di bank Swiss, Dubai, dan Buenos Aires.
Ada juga beberapa properti dan kendaraan mewah dari legenda Napoli tersebut. Belum lagi, Maradona masih memiliki kontrak dengan iklan dari merek ternama.
Berdasarkan hukum di Argentina, semua anak Maradona yang diakui atau tidak bisa mendapatkan harta warisan dengan dibagi rata. Meski begitu, lima anak yang diakui Maradona tidak terima jika hal tersebut dilakukan karena tak adil.
Mengenang Kehebatan 'Don Diego'
Diego Maradona merupakan pesepak bola yang paling fenomenal di abad 20. Ia terkenal dengan gol 'Tangan Tuhan'-nya di baba perempat final Piala Dunia 1986 kontra Inggris yang berakhir dengan skor 2-1.
Kemenangan tersebut pada akhirnya mengantar Argentina sebagai juara Piala Dunia yang pada tahun itu digelar di Meksiko.
Di kancah domestik sejumlah klub pernah dibela oleh Maradona. Termasuk tim papan atas Argentina Boca Juniors dan klub kuat Eropa Barcelona.
Akan tetapi yang paling dikenang dari Maradona di kancah domestik adalah kiprahnya bersama Napoli. Napoli yang ketika itu hanyalah tim guram, diantar Maradona sebagai klub papan atas Italia yang disegani.
Dengan kehadiran Maradona, Napoli sukses merebut lima gelar. Dua di antaranya adalah gelar Serie A.
2. Paolo Rossi
Paolo Rossi yang sukses membawa Timnas Italia menjuarai Piala Dunia 1982 meninggal dunia. Rossi wafat pada usia 64 tahun pada 10 Desember 2020, Kamis pagi WIB.
Rossi berhasil membawa Gli Azzurri merengkuh trofi Piala Dunia 1982 di Spanyol. Prestasi yang menjadikannya sebagai legenda bukan hanya untuk pencinta sepak bola di Italia, tapi juga dunia.
Pada pesta sepak bola empat tahunan tersebut, Paolo Rossi berhasil mendulang enam gol dan menyandang status pencetak gol terbanyak.
Dari enam gol tersebut, satu di antaranya disarangkan Rossi ke gawang Jerman Barat pada laga final Piala Dunia 1982.
Tak hanya bersama Timnas Italia, Paolo Rossi juga merasakan tujuh gelar juara di level klub. Satu gelar ketika berseragam Vicenza dan enam trofi saat berseragam Juventus.
Sepanjang kariernya, lelaki kelahiran 23 September 1956 itu berhasil mendulang 20 gol dari 48 pertandingan bersama Timnas Italia.
Adapun di level klub, Paolo Rossi mengoleksi 134 gol dari 338 laga di semua kompetisi.
3. Gerard Houllier
Empat hari setelah kabar meninggalnya Rossi, kabar duka kembali terdengar di Eropa. Kali ini, kabar tersebut datang dari Prancis.
Manajer legendaris Liverpool Gerard Houllier meninggal dunia. Houllier tutup usia pada 14 Desember 2020, di usia 73 tahun.
Media-media Eropa memberitakan, Houllier meninggal dunia beberapa hari setelah menjalani operasi jantung.
Houllier pernah melatih klub-klub besar pada masanya seperti Liverpool, Lyon, dan Aston Villa.
Di tangan Houllier, Liverpool meraih treble di musim 2000/2001. The Reds memenangkan Piala FA, Piala Liga Inggris, dan Piala UEFA.
Gerard Houllier melatih Liverpool dari tahun 1998 sampai 2004. Dari 304 laga, dirinya membawa Liverpool 160 kali menang, 70 kali seri, dan 74 kali kalah.
Houllier juga sempat mencatatkan kenangan manis bersama klub asal Prancis, Olympique Lyon. Houllier membawa Lyon dua kali juara Ligue 1 sekaligus Trophee des Champions 2005 dan 2006.
Dari penghargaan individu, pria asal Prancis itu pernah meraih gelar Pelatih Terbaik Eropa di tahun 2001 dan Manajer Terbaik Ligue 1 di tahun 2007.
Berita Terkait
-
ICC Terbitkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Gallant, Ini Reaksi Beragam dari Eropa
-
Jabatan Mentereng AM Hendropriyono, Mertua Andika Perkasa Moncer Kasih Warisan ke Anak dan Mantu
-
Mengintip Warisan di LHKPN Anak AM Hendropriyono, Beda Bak Bumi Langit dengan Andika Perkasa?
-
Pabrikan Mobil Eropa BMW Sampai Volkswagen Diprediksi Alami Kerugian di AS, Pasca Donald Trump Dilantik
-
Lebih Murah dari PCX, Ini Dia Skutik Berdesain Premium dengan Fitur Mewah
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan