SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di Jabar terbilang sukses.
Bahkan kata dia, Jabar termasuk daerah yang diapresiasi oleh pemerintah pusat soal kedisiplinan pada pelaksanaan PPKM.
"Untuk PPKM sudah dievaluasi oleh Pak Luhut kemarin dan Jabar diapresiasi untuk peningkatan kedisplinan termasuk terbaik di Jawa dan Bali, itu kerja dari Pak Kapolda dan Pak Pangdam," kata Emil sapaan lain gubernur, usai rapat kordinasi Satgas Covid-19 Jabar, di Makodam III Siliwangi, Bandung, Senin (18/1/2021).
Emil menuturkan, salah satu contoh pelaksanaan PPKM yang dianggapnya berhasil, yakni terkait kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
"(Pemakaian masker) Sekarang naik, tadi rata-rata pakai maskernya di atas 60 persen, karena Pak Kapolda dan Pak Pangdam menugaskan lebih proaktif untuk melaporkan dan seterusnya. Nah itu evaluasinya," terang dia.
Meski begitu, soal adanya lonjakan kasus Covid 19 di Jabar, Emil menyebut data yang ada merupakan data yang tercampur antara kasus lama dan kasus yang baru.
Maka dari itu, ia telah meminta Sekda Jabar, untuk melakukan pemilahan kasus lama dan kasus aktif saat ini.
"Karena bercampur dengan kasus lama maka saya juga sedang mengkomunikasikan via Pak Sekda, ini menganalisis kasus aktifnya kalau bisa dipisahkan mana yang masa lalu dan real time hari PPKM. Kalau menganalisis PPKM dengan data lama, maka jadi kan gak fair, seolah banyak padahal tidak. Ini sedang diperbaiki," ucapnya.
Terkait update informasi terbaru soal penyuntikan vaksin di Jabar, Emil menyebut sudah ada 4.070 orang sudah divaksin dari sejak tanggal 14 Januari.
Baca Juga: Rutin Pakai Suku Cadang Asli Buat Mobil, Ini Keuntungannya
Sejauh ini kata dia, pihaknya tidak mendapatkan laporan adanya penolakan vaksin Covid-19. Hal ini lanjutnya, buah dari gencarnya edukasi pada calon penerima vaksin Covid-19.
"Tapi apapun itu saya sudah sampaikan bahwa kalau kita mau beres pandemi maka yang imun itu ada tiga pintu, pintu pertama divaksin maka pintu kedua terpapar tapi setelahnya kebal dan ketiganya adalah diam di rumah dan tidak ngapa-ngapain sampai kekebalan masyarakat hadir, jadi gak ada pilihan kecuali divaksin," pungkasnya.
Kontributor : Cesar Yudistira
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Sambut Gencatan Senjata, Kasih Palestina Siap Bangun Kembali Masjid Istiqlal Indonesia di Gaza
-
Anggota Propam Pakai Mobil Mewah Pelat Palsu, Mau Hindari Tilang Elektronik?
-
Lawan Politik Uang! Pilkades Digital Resmi Bergulir di Karawang dan Indramayu
-
Pengkhianatan Terdalam, Bos Alfamart Heryanto Habisi Nyawa Karyawati Dina di Ruang Tamu Rumahnya
-
Bupati Purwakarta Panggil Langsung Ajudan yang Viral Selingkuh, Ini Pengakuan Y di Depan Om Zein