SuaraJabar.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya menyayangkan adanya penolakan penggunaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe C Dewi Sartika dijadikan rumah sakit darurat dan tempat isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengaku, sangat memahami kekhawatiran warga sekitar rumah sakit tersebut. Menurutnya, penolakan tersebut hanya dilakukan warga di sekiter rumah sakit. Padahal di tempat isolasi lainnya, seperti Yarsi, Rusunawa, Hotel Crown, dan semua rumah sakit sebagian besar merawat yang Covid-19 tidak terjadi penolakan.
"Saya memahami ketika ada kekhawatiran seperti contoh warga di sekitar Hotel Crown. Namun, sampai hari ini tidak terjadi apa-apa. Semua baik-baik saja. Di RSUD dr Soekardjo itu lebih dari 100 tempat tidur, tidak ada masalah dengan masyarakat sekitar," ujar Uus saat dihubungi Ayotasik.com-jaringan Suara.com pada Senin (18/1/2021).
Uus menduga ada informasi yang tidak utuh yang tersampaikan dari pihak lain, Meski begitu, dia membenarkan jika Dinkes Kota Tasikmalaya akan menambah ruang isolasi dan merencanakan RSUD Dewi Sartika menjadi rumah sakit lapangan atau khusus Covid-19 di bawah pengampu RSUD dr Soekardjo.
Baca Juga: Warga Tolak RSUD Dewi Sartika Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
"Semua tahapan sekarang sedang ditempuh termasuk dengan kecamatan dan besok sosialisasi dengan masyarakat," ucapnya.
Dikatakannya, ada tahapan-tahapan yang harus ditempuh untuk menjadikan rumah sakit lapangan Covid-19, yakni sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat, kesiapan ketenagaan petugas, alat kesehatannya, sarana dan prasarana lainnya, serta dampak lingkungan.
"Semua itu sedang berproses dan bukan berarti hari ini di umumkan terus langsung dipakai, tidak seperti itu. Yang penting adalah keamanan dan keselamatan pasien, petugas, dan masyarakat menjadi perhatian prioritas," tuturnya.
Dia jiga menyebut, segala aspek untuk kesiapan tempat isolasi harus perhatikan. Mulai dari kesiapan tenaga kesehatan seperti dari perawat, dokter, dan dokter spesialis. Di samping itu blok untuk menginap di sana juga sudah disiapkan.
"Kita pastikan aman tidak tekoneksi dengan gedung rawat inapnya nanti," ungkapnya.
Baca Juga: 10 Hari Isolasi, Pasien Covid-19 di Pangkalpinang Ditemukan Gantung Diri
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
Update Market Value Pemain Timnas Indonesia H-1 Lawan Jepang, Siapa Melonjak?
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
Terkini
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya
-
Ridwan Kamil Segera Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Bank BJB