SuaraJabar.id - Generasi milenial adalah orang yang lahir pada medio 1981 hingga 1996. Di Indonesia, terdapat 69,90 juta penduduk yang lahir di medio itu atau disebut generasi milenial.
Sepintas, angka 69,90 juta jiwa terlihat banyak. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), generasi milenial bukan penduduk terbanyak di Indonesia.
BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia hingga 2020 didominasi generasi Z atau penduduk, yang lahir pada kurun 1997-2012, dan milenial, yang lahir periode 1981-1996.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, yang dilakukan BPS pada Februari-September 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Sementara, generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.
"Saat ini, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z sebesar 27,94 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020 di Jakarta, Kamis.
Suhariyanto menjelaskan pengklasifikasian kelompok penduduk itu berdasarkan literatur William H Frey, yang membagi kategori penduduk berdasarkan beberapa generasi.
Dengan rujukan Frey, dari hasil Sensus Penduduk 2020, generasi milenial menjadi kelompok kedua setelah generasi Z, yang jumlahnya mendominasi penduduk Indonesia, yakni 25,87 persen. Disusul, generasi X atau mereka yang lahir antara 1965-1980 dengan populasi sebanyak 21,88 persen.
"Sementara, mereka yang termasuk generasi Baby Boomer atau lahir 1946-1964 seperti saya, jumlahnya semakin berkurang, semakin langka," katanya.
Sensus Penduduk BPS 2020 mencatat jumlah generasi Baby Boomer mencapai 11,56 persen, sementara generasi Pre-Boomer atau lahir sebelum 1945, mencapai 1,87 persen. Sedang, generasi Post-Gen Z atau lahir setelah 2013 mencapai 10,88 persen.
Baca Juga: Menkes Targetkan 181 Juta Penduduk Akan Divaksinasi Covid-19
"Pengklasifikasian ini menjadi penting karena setiap generasi mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda. Pengklasifikasian ini perlu kita pelajari sehingga komunikasi antargenerasi menjadi lancar dan memberikan dampak positif bagi kehidupan bangsa," katanya.
BPS juga mengolah data pengelompokan usia dengan proporsi penduduk usia muda (0-14 tahun) mengalami penurunan, karena adanya penurunan angka kelahiran.
Proporsi penduduk usia muda turun dari 44,12 persen pada tahun 1971 menjadi 23,33 persen pada 2020.
Sebaliknya, kelompok usia produktif atau berumur 15-64 tahun mengalami peningkatan dari 53,39 persen pada 1971 menjadi 70,72 persen pada 2020.
Demikian pula proporsi penduduk berusia lanjut (65 tahun ke atas) naik dari 2,49 persen pada 1971 menjadi 5,95 persen pada 2020.
"Peningkatan penduduk usia lanjut ini dapat diinterpretasikan sebagai hasil perbaikan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, dan perbaikan pola hidup yang dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah maupun swasta," pungkas Suhariyanto. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
-
4 Rekomendasi HP Gaming RAM 12 GB Memori 512 GB, Harga di Bawah Rp 5 Juta Terbaik Juli 2025
-
BPS Mendadak Batalkan Rilis Jumlah Penduduk Miskin RI Usai Adanya Perbedaan Data Dengan Bank Dunia
-
Erick Thohir Akhirnya Mundur, Dapat Teguran FIFA!
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB, Multitasking Lancar Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Bukan Sekadar Koperasi Biasa, Hambalang Berpotensi Jadi Pusat KDMP Tingkat Jawa Barat
-
Gebyar Sepak Bola Jabar! Dedi Mulyadi & Erick Thohir Rencanakan Liga 4 dan SSB Raksasa
-
Siswa SMAN 1 Bandung Tak Kebagian Meja, Dedi Mulyadi: Saya Beliin Pakai Uang Pribadi
-
Dari Kandungan Dijual ke Singapura? Polda Jabar Bongkar Sindikat Keji Perdagangan Bayi
-
Ingin Ganti Nama di KTP dan Akta Kelahiran? Ternyata Tak Cukup ke Dukcapil, Wajib Lewat Jalur Ini!