Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 22 Januari 2021 | 06:00 WIB
ILUSTRASI Berdoa. [shutterstock]

SuaraJabar.id - Rezeki yang melimpah pasti didambakan banyak orang. Salah satu ciri orang bahagia adalah mendapatkan rezeki yang halal lagi melimpah.

Dan kebahagiaan itu menjadi berkah manakala memanfatkan rezekinya untuk kebaikan, berderma dengan sesama, serta menggunakannya di jalan yang diridlai Allah SWT.

Maka orang yang demikian ini akan meraih predikat orang yang sukses secara hakiki.

Lalu bagaimana cara agar warga Jawa Barat sekalian mendapatkan rezeki yang melimpah?

Baca Juga: Bandingkan NU dan Muhammadiyah dengan FPI, Pandji Kutip Ucapan Sosiolog

KH Ahmad Zuhri Adnan Ketua LDNU Kabupaten Cirebon, Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan menyebut, Allah telah memberikan rahasia mengenai cara mendapat rezeki yang melimpah di Al Quran.

"Namun demikian, bahwa semua itu harus melalui ikhtiar yang maksimal disertai doa dan landasi dengan tawakkal," ujarnya dilansir Jabar.NU.or.id-jejaring Suara.com.

Ia mengatakan, Allah adalah Dzat Maha Pemberi Rezeki dan rezeki kita telah dijamin dan ditentukan Allah.

Ia mengutip Al Quran Surat Hud ayat 6 "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya".

Secara lahir kata dia, untuk meraih rezeki dan kesuksesan ada tiga kunci. Pertama adalah ikhtiar, kedua merubah diri sendiri dan ketiga menggunakan ilmu.

Baca Juga: Muannas Minta Pandji Tak Bandingkan NU dan Muhammadiyah dengan FPI

Sebagaimana firman Allah di Al Quran surat Al-Mujadilah Ayat 11 "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

Kemudian Allah juga berfirman di Al Quran surat Arrad ayat 11 "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri".

Selain secara lahir, maka kunci meraih rezeki juga harus ditempuh secara batin yaitu dengan berdoa, bersyukur, dan tawakkal kepada Allah SWT. Ketiga ikhtiar itu pun harus dilandasi taqwa kepada Allah agar senantiasa diberi kemudahan dan bernilai berkah.

Sebagaimana firman Allah di SUrat Ath Tholaq ayat 2 dan 3.

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu".

Dalam kitab Ta'limul Mutaallim karya Azzarnuji memberikan tips empat perkara memperlancar rezeki yaitu,

Pertama, istiqamah melakukan Shalat Tahajjud. Shalat yang paling utama setelah salat fardu adalah shalat tahajjud. Allah janji akan mengangkat derajat ke tempat yang terpuji bagi yang melakukannya secara istiqomah.

Kedua, istiqamah Shalat Dhuha. Shalat ini merupakan senjata yang ampuh untuk menarik datangnya rezeki. Dari Nu’aim bin Hammar Al-Ghathafaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad).

Selain itu shalat duha juga dapat dijadikan pengganti amalan sholeh yang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?”.

Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud).

Ketiga, mengistiqamahkan membaca surah Al-Waqiah. Amalan ini dapat menjadi jalan untuk memperlancar rezeki. Salah satu keutamaan Surat Al-Waqiah yang kita ketahui dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud yang dibacakan di deapan Ustman bin Affan:

Barangsiapa membaca surat Al Waqiah setiap malam, dia tidak akan menderita kemiskinan selama-lamanya.” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Asakir)

Keempat, menghindari tidur sehabis Subuh. Waktu pagi merupakan waktu turunnya rezeki dan keberkahan dari Allah Swt. Karena itu, siapa yang tidur pada waktu itu maka tidak akan mendapatkan bagian rezeki dan keberkahan dari Allah Swt. Hal demikian diungkapkan oleh Syekh Ibnu Al-Qayyim:

Tidur setelah Subuh dapat menghalangi rezeki, karena waktu Subuh adalah waktu makhluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah Subuh suatu hal yang dilarang [makruh] kecuali ada penyebab atau keperluan.”

Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq.

Load More