"Ya sama aja, sekarang mah susah ngeluarin barang. Bahkan ada teman saya yang berjualan GB (green coffee beans) kelimpungan karena barang susah keluar," ujarnya.
Syarif Hidayatullah, 26 tahun, salah satu penjual eceran kopi sangrai juga green beans, merasakan hal yang sama. Syarif mengaku penjualannya menurun drastis saat adanya pandemi.
"Sekarang mah kejual roastbeans 5 kilogram per bulan juga susah," bebernya.
Syarif biasanya menjual kopi asal Bandung Selatan, semisal kopi daerah Gambung dan Pangalengan. Biasanya, Syarif menjual kopi sangrai ke kedai-kedai kopi yang ada di daerah Bandung.
Baca Juga: Tok! PSBB Kota Bandung Diperpanjang hingga 8 Februari 2021
Namun, saat adanya pandemi, Syarif mulai memutar otak dan mencari solusi agar usaha yang dirintisnya tetap bertahan.
Alhasil, dia pun menyiasati dengan mencari pembeli yang notabene berasal dari luar kota.
"Alhamdulillah sebulan bisa menjual greenbeans rata-rata 30 kg, itu konsumennya luar kota," tukasnya.
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat, Hendy Jatnika mengatakan keluhan petani kopi di wilayah Jawa Barat memang rata-rata sama. Yakni, sulitnya mengeluarkan hasil panen karena daya beli menurun.
"Penjualan kopi kalau dulu mudah, penjualan sekali panen, dijemur petani langsung habis terjual, kalau sekarang petani itu penjualannya agak lama tersendat," katanya.
Baca Juga: Kota Bandung Dukung Perpanjangan PPKM, Warganet Ngamuk!
"Itu bukan tidak terjual tapi prosesnya lama dan harganya turun. Itu memang di semua sektor seperti itu," tambahnya.
Makanya, Hendy mengatakan memang harus ada terobosan agar petani bisa lebih kreatif juga inovatif di saat pandemi seperti sekarang ini.
"Memang harus ada terobosan juga dari pihak kelompok tani dari berbagai pihak juga termasuk kami. Tapi memang penjualan menurun karena kafe-kafe juga banyak yang tutup. Kita masih harus berjuang berbagai cara agar petani bisa menjual produknya," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Adu Kekayaan Dedi Mulyadi vs Muhammad Farhan, Siapa Lebih Kaya?
-
5 Inspirasi Desain Ruko 1 Lantai 2 Pintu, Cocok Buat Perkantoran hingga Coffee Shop
-
Presiden Prabowo Roasting Menterinya Buntut Harga Saham Anjlok: Saya Lihat Beberapa Orang Stres
-
Bandung: Kota Segudang Coffee Shop dan Geliat Skena Anak Muda Penikmat Kopi
-
Profil Frans Datta, Rektor Universitas Maranatha yang Jawab 'Tantangan' Walkot Bandung
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
Terkini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal