Namun imbas dari pencegatan tersebut, terang Machmud, pasukan Kolonial Belanda kemudian melakukan penyisiran.
"Kadang menelan korban rakyat yang tak bersenjata. Jadi Belanda dan Sekutu masuk ke kampung-kampung, rakyat biasa juga dikorbankan," ujarnya
Selain pertempuran di Alun-alun Cimahi, ada sejumlah titik lainnya yang dulunya pernah di jadikan lokasi pertempuran melawan para penjajah. Seperti di perempatan Cihanjuang dan menuju Cibabat yang kini diberinama Jalan Jenderal Amir Machmud. Di daerah tersebut, tahun 1945-1946 pernah terjadi pertempuran melawan sekutu.
Salah satu tokoh yang terlibat adalah Daeng Mohammad Ardiwinata atau Kompi Daeng, yang kini diabadikan sebagai nama jalan di Cihanjuang. Di Cibabat juga dulunya ada pabrik senjata, yakni Artilerie Construcie Winkel (ACW).
Baca Juga: Diguyur Hujan Semalaman, Utama Cimahi Terendam Banjir hingga 2 Meter
"Mapolres Cimahi itu dulunya pabrik senjata yang pernah diserbu juga," ucap Machmud.
Titik pertempuran di Kota Cimahi juga terjadi di kawasan Cimindi, Leuwigajah hingga Baros (Jalan HMS Mintaredja) yang dilalui saat jelajah edisi Hati Pahlawan Nasional 2020. Kompi Daeng lagi-lagi terlibat dalam pertempuran tersebut.
Kemudian Jembatan Tagog juga dulunya merupakan titik pertempuran. Tokoh yang terlibat di dalamnya adalah Kompi Abdul Hamid dan berbagai laskar yang ada saat itu.
Pertempuran paling heroik terjadi di sekitar Penjara Poncol di Kalidam dan Jalan Gatot Subroto yang dulunya tangsi dijadikan tangsi Belanda. Pertempuran yang digawangi berbagai kompi, laskar, Badan Keamanan Rakyat (BKR) hingga Tentara Keamanan Rakyat (TKR) itu terjadi selama 4 hari 4 malam.
"Hanya saja gak berbuah kemenangan, karena saat itu terbatas oleh senjata. Setelah itu, tepatnya tahun 1947 tidak ada serangan karena pada mengungsi," bebernya.
Baca Juga: Duh, Ratusan Pelajar di Kota Cimahi Tak Bisa Ikut PJJ karena Tak Punya HP
Selain itu, ada tempat-tempat lainnya yang dulunya jadi tempat perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah. Di antaranya Alun-alun Cimahi, Babakan Kandanguncal, dan Babakan Santri (Gunung Bohong).
Berita Terkait
-
Eks Bintang Chelsea Gabung ke Klub Liga 2 Indonesia PSKC Cimahi
-
Matheus Silva Hengkang ke PSM Makassar, Manajemen PSKC Cimahi Merasa Kurang Dihargai
-
Sengitnya Liga 2, Gol Gelandang Buthan Pupus Asa Persikota ke 8 Besar
-
Bentrok Pecah di Laga Persikota vs PSKC Cimahi, Aksi Pemukulan Tak Terhindarkan
-
Korban Tumpahan Cairan Kimia Truk di Padalarang Tembus 104 Orang, 200 Kendaraan Rusak
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Kukuhkan Ketua TP PKK Jabar dan Lantik Pengurus, Gubernur Dedi Mulyadi: Provinsi Jabar Akan Berikan Stimulus
-
Dedi Mulyadi Harap BPK Ikut Audit Alih Fungsi Lahan di Jawa Barat
-
Gubernur Dedi Mulyadi: Sertifikat Tanah di Sempadan Sungai akan Dicabut
-
Jabar Ditargetkan Punya 30 Sekolah Rakyat
-
Sidak Pasar Kosambi, Satgas Pangan Polda Jabar Tidak Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran