SuaraJabar.id - Keluarga menilai RIS (18) tidak menunjukan gelagat mencurigakan sebelum ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di kusen pintu rumahnya.
Nurhayati (58) nenek korban mengatakan, cucunya tersebut ditemukan dalam kondisi seperti gantung diri pada Selasa (9/2/2021) pagi.
RIS merupakan Kampung Pasir Oray RT 02 RW 02, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Pada malam harinya kata Nurhayati, cucunya tersebut masih mengikuti kegiatan ronda bersama warga lainnya.
Pada Selasa pagi, dia memanggil cucunya yang tinggal di sebelah rumah untuk sarapan bersama.
Namun, beberapa kali dipanggil tidak ada jawaban. Karena penasaran, Nurhayati langsung masuk rumah cucunya. Nurhayati kaget saat masuk ternyata RIS ditemukan dalam posisi menggantung dengan menggunakan sarung yang dikaitkan ke atas daun pintu.
Sontak Nurhayati menjerit sambil minta tolong kepada tetangganya. Tak berselang lama, tetangga berdatangan lalu melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Sukaluyu.
Menurut Nurhayati selama ini cucunya hidup sendirian. Sebelum ditemukan tewas gantung diri, kata Nurhayati, cucunya sempat ikut tugas ronda di kampungnya.
"Tidak memperlihatkan gelagat mencurigakan untuk mengakhiri hidupnya," ujar Nurhayati kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga: Viral Seorang Pria Hendak Bunuh Diri di Flyover Rawa Panjang Bekasi
Kanit Reskrim Polsek Sukaluyu, Aiptu Sugeng Wijianto, membenarkan adanya laporan dari warga bahwa RIS meninggal dunia akibat gantung diri di dalam rumahnya.
“Memang benar ada pemuda yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Selama ini korban hidup seorang diri, karena bapaknya sudah meninggal dunia dan ibunya bekerja di Jakarta,” kata Sugeng.
Berdasarkan keterangan dari Puskesmas Sukaluyu, hasil pemeriksaan medis menunjukkan jika RIS meninggal dunia karena bunuh diri.
Hal ini dibuktikan dengan tanda-tanda lidah menjulur, mengeluarkan sperma dan di sekujur tubuhnya tidak ditemukan bekas penganiayaan.
“Hasil pemeriksaan medis bunuh diri, tidak ada tanda penganiayaan. Namun pihak keluarga korban sempat ragu, sehingga meminta jasadnya diotopsi,” pungkasnya.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Berita Terkait
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Benarkan Alex Tewas di Tahanan, Kapolres Jaksel: Lebih Jelasnya Nanti Malam
-
Kecantikan Tersembunyi: Menyisir Canyon dan Air Terjun Cikondang
-
Viral Kurir Antar Paket MBG untuk Siswa SD Lewat Jalan Rusak
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Dedi Mulyadi Resmi 'Haramkan' Izin Perumahan di Seluruh Jabar, Ada Apa?
-
Wajah Baru Situs Gunung Padang: Bebatuan Rebah Ditegakkan Kembali
-
Geser Dikit dari Bandung! 5 Rekomendasi Wisata Cimahi yang Estetik dan Ramah Kantong
-
PLN Pilih Cirebon Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU Nataru
-
DPRD Bogor Dukung Program Warga Dibayar untuk Jadi 'Penjaga Hutan'